UMK Murah jadi Daya Tarik Investasi

UMK Murah jadi Daya Tarik Investasi
0 Komentar

SUBANG-Dijuluki sebagai kota nanas, Subang ternyata tidak hanya memiliki perkebunan nanas serta makanan olahan nanas yang melimpah ruah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018 terdapat 171 industri yang telah menunjukkan eksistensinya di Subang.

Mayoritas dari industri tersebut adalah tekstil dengan persentase 42 persen dari total industri yang ada. Industri lain pun turut meramaikan eksistensi industri di Subang, seperti industri kimia, pangan, kertas, logam, mesin dan perekayasaan, elektronik dan industri aneka.

Siapa sangka, Subang juga memiliki fasilitas pengembangan dan produksi bahan peledak modern terbesar di ASEAN. Perusahaan milik pelat merah tersebut telah berdiri sejak tahun 1966 dan berlokasi di area pabrik energetic material center.

Baca Juga:SPN: Banyak Perusahaan Belum Daftarkan PekerjaUnsika Support Fakultas Kedokteran

PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), melalui anak usaha PT Suryacipta Swadaya melihat, hal tersebut menunjukkan bahwa Subang sudah tidak asing lagi dengan keberadaan industri manufaktur.

“Jumlah industri di Subang diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya infrastruktur, seperti Pelabuhan Patimban dan akses logistik lainnya yang semakin menggugah minat para investor untuk mendirikan usahanya di Subang. Satu hal yang juga tak kalah menarik dari Subang bagi para investor yaitu Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) yang kompetitif serta jumlah tenaga kerja yang memadai,” kata Senior Marketing Manager PT Suryacipta Swadaya, Indra Wicaksana.

UMK Subang saat ini adalah yang terendah di Jawa Barat yaitu sekitar 2,9 juta. Apabila dibandingkan dengan 4 (empat) daerah industri lainnya di Jawa Barat, UMK Subang adalah 33 persen di bawah UMK rata-rata.

Melihat peluang tersebut, PT Suryacipta Swadaya selaku pengelola kawasan industri, dengan pengalaman selama lebih dari 30 tahun telah bergerak cepat untuk melanjutkan kesuksesan di Karawang dengan mendirikan kawasan industri di Subang.

“Harapannya, kawasan industri berkonsep Smart & Sustainable Industrial Township dengan luas 2.000 hektare ini dapat mewadahi semua potensi yang ada di Subang dan membantu para investor untuk menemukan destinasi yang tepat dalam berinvestasi,” ungkap Indra.

Sementara itu pada tahun lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  bersama tujuh bupati/wali kota telah sepakat membangun Rebana Metropolitan, sebuah kawasan terpadu baru di Jabar.

0 Komentar