Pengalaman Menjadi Pasien Covid-19 Dalam PJJ

Pengalaman Menjadi Pasien Covid-19 Dalam PJJ
0 Komentar

Oleh:
Budi Haryati, M.Pd (Guru Bahasa Inggris SMAN 92 Jakarta)

Covid 19 buat saya sudah berlalu namun apa yang terjadi di sana masih berlaku

Dinamika covid bertambah seru meskipun vaksinasi telah berlaku

Jangan lupa pakai masker atau kalian bisa masuk dalam cluster.

Perlindungan lebih utama dibanding pengobatan

Jaga jarak,Jauhkan kerumunan dan hindari mobilitas manusia yang berlebihan

Rajin cuci tangan dan bawa hand sanitizer di manapun dan kapanpun

Jangan mengeluh dan selalu berdo’a karena setiap jiwa pasti akan dicoba

Dalam kondisi apapun dan dimanapun

Setelah ada kesulitan akan datang kemudahan

Demikian Allah berfirman dalam Al Qur’an

Baca Juga:Mudik Kampung vs Mudik HatiMembaca Jejak Digital Segala Urusan: Masa Lalu, Kini Dan Nanti

Membaca judul di atas dan syair puisi pengenangku, mengingatkan pada pengalaman pribadi saya ketika menjadi pasien covid 19 yang terpenjara di rumah sakit ber hari hari dengan segala kondisi yang harus diterima, baik menyenangkan , penuh perjuangan maupun menyakitkan. Pembelajaran jarak jauh yang harus dijalani karena tugas merupakan hal kedua yang tidak bisa dihindari sebagai wujud tanggung jawab sebagai guru. Kedua kondisi ini merupakan dua hal berat yang harus dijalani, sementara kondisi fisik yang dialami sangatlah berat. Seperti terpenjara, dikucilkan dari pergaulan manusia, sungguh tersiksa rasanya.

Pada tahap awal infeksi virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, kebanyakan pasien tidak mengalami gejala pada masa inkubasi. Masa inkubasi antara infeksi dan gejala pertama muncul sangat beragam, namun rata-rata lima hari. Kondisi ini banyak dialami oleh mereka yang terjangkit. Para pasien yang terinfeksi COVID-19 dalam kondisi ringan menunjukkan gejala ringan seperti demam dan batuk. Nyeri badan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala juga bisa dialami. Umumnya, demam yang dirasakan adalah respon imun melawan infeksi. Imun telah menyerang virus dan memberi sinyal ke seluruh tubuh bahwa ada sesuatu yang salah dengan melepaskan sitokin. Ini akan menguatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi juga menyebabkan tubuh sakit dan demam. Batuk yang dialami oleh pasien COVID-19 cenderung batuk kering dan disebabkan iritasi sel ketika terinfeksi virus. Kondisi ini akan berlangsung sekitar satu minggu, titik di mana sebagian besar tubuh pulih karena sistem kekebalan tubuh telah memerangi virus.

0 Komentar