PAMANUKAN– Masalah sampah di Subang menjadi perhatian serius dalam dua pekan terakhir. Tidak hanya terjadi di Pantura, masalah sampah hampir merata terjadi di wilayah Subang.
Anggota DPRD Subang Albert Anggara Putra menyebut, saat ini DLH memiliki total 33 armada. Namun 14 diantaranya alami kerusakan. Sehingga tersisa sebanyak 19 armada untuk mengcover sampah dari 30 Kecamatan di Kabupaten Subang.
Meski begitu, ia mendorong untuk di Pamanukan agar segera merealisasikan pembuatan TPS. Apalagi di Pamanukan juga telah tersedia tanah Pemda yang dulu digadang gadang memang peruntukannya untuk TPS.
Baca Juga:Koramil Wanayasa Dukung Pengamanan Objek WisataTernyata Android 12 Bisa Jadi Remote TV, Begini Caranya
“Ada lahan Pemda dekat jalan lingkar Pamanukan, nah itu bisa berapa ribu meter persegi dibuatkan untuk TPS, kalau terus mengular dijalan sampahnya juga tidak baik,” ucap Albert.
Selain itu, ia juga melihat sebenarnya masalah sampah di Pantura tidak hanya di Pamanukan. Namun, Pamanukan menjadi sorotan, sebab selain kedatangan sampah tidak hanya diwilayah Pamanukan semata, volume sampah yang tinggi tiap harinya dan armada yang mengangkat sangatlah kurang.
“Sehingga setiap harinya pasti ada sampah sisa dan terjadi penumpukan. Apalagi lokasinya juga persis ada di samping jalan kabupaten,” ujarnya
Namun disisi lain, anggaran pada tahun ini tak luput dari refocusing anggaran yang bahkan terjadi dalam jumlah besar.
Hal ini tentunya akan menjadi masalah termasuk menyulitkan dinas-dinas untuk melakukan inovasi bahkan sekedar menjalankan kegiatan Operasional rutin.
“untuk itu Pemda harus memprioritaskan masalah sampah ini. Entah dari anggaran mana nya, jangan sampai terus terjadi penumpukan. Apalagi ditengah rencana kepindahan TPA yang masih belum bisa dilaksanakan sepenuhnya,” ucapnya.
Sebab kata Albert, dengan banyaknya refocusing anggaran di tahun ini hampir pada setiap elemen yakni Dinas, lembaga, DPRD akan menyulitkan.
Baca Juga:Nyalon Kades, Yandi Usung Desa Cibening BerprestasiDisparbud Karawang Evaluasi Penutupan Tempat Wisata
“Bahkan untuk Dinas bagaimana mau berinovasi, untuk anggaran operasional atau rutin saja akan ada kesulitan. Salah satu contoh soal polemik sampah ini. Tapi tentu tetap harus ada jalan. Jangan sampai masalah sampah ini terus berlanjut,” imbuhnya. (ygi)