SUBANG-Anggota DPRD Fraksi PDIP Subang H. Adik LF Solihin siap mendukung Bupati Subang, untuk menggarap ketahanan pangan di wilayah Pantura. Sebab, Pantura juga memiliki beragam potensi yang masih bisa dilakukan dalam mendukung program ketahanan pangan serta untuk mensejahterakan rakyat.
Adik menyampaikan program ketahanan pangan yang tengah digagas di Subang merupakan sebuah PR bersama.
Menurut H. Adik, sebenarnya Bupati Subang sendiri telah mencanangkan program ketahanan pangan juga akan dilaksanakan di wilayah Pantura. Dengan melihat karakteristik yang ada serta yang sudah berjalan, Pantura juga sangat potensial menghasilkan beragam jenis pangan.
Baca Juga:Soal Gerhana Bulan Total Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKGPKB Minta BKPSDM Kabupaten Subang Evaluasi PNS Gaib
“Kita punya potensi padi. Lumbung besar ketiga di Jawa Barat juga nasional. Ada juga perikanan, tambak dan juga kelautan. Itu sudah berjalan, meski dengan berbagai macam keterbatasan dan masalah yang ada, tapi kita juga punya ketahanan pangan yang sudah berjalan dan bisa lebih dimaksimalkan lagi,” imbuhnya.
Hanya saja, diakui atau tidak, Pemda Subang memiliki keterbatasan anggaran. Untuk itu, salah satu yang bisa dilaksanakan adalah menjemput program dari Pemerintah Provinsi atau pusat.
“Bisa dengan jemput bola ke Kementerian atau menggunakan jejaring legislatif. Karena Anggota Dewan itu punya jejaring dari mulai Provinsi hingga Pusat. Nah Pemda bisa mengakses itu,” jelas Anggota DPRD Fraksi PDIP ini.
Ia menambahkan, kelengkapan di Pantura dari sektor perikanan dan kelautan misalnya, budidaya dan tambak ikan seperti Nila, Lele, bandeng lalu ada Udang Vaname, bagi, udang windu juga menjadi beberapa referensi selain dengan tangkapan hasil ikan laut.
“Nah di Pantura itu sudah berjalan, ketahanan pangan sudah ada. Alangkah bagusnya Pemda bisa memperkuat dan memberikan sesuatu lebih yang bisa memberikan nilai tambah seperti menekankan pada inovasi dan penguatan infrastruktur,” ucapnya
Sebagai contoh, dengan akses jalan yang bagus dari penguatan infrastruktur, ada nilai tambah pad penjualan hasil padi dibanding dengan proses distribusi hasil padi dengan akses yang masih rusak.
“Ada perbedaan harga, karena kurang efisien. Atau bisa dengan penguatan dan Perbaikan saluran Irigasi baik untuk pertanian atau tambak, penambahan kelengkapan untuk freezer misalnya, mesin pompa, dan lainnya, itu dapat mendukung program ketahanan pangan di Pantura, nah Dinas seharusnya dapat menginventarisasi hal ini, sebab sudah masuk ke ranah teknis,” jelasnya.