Siswa Tak Gunakan Alat Tulis, Pembelajaran Tatap Muka Dimanfaatkan Untuk PAT Daring

Siswa Tak Gunakan Alat Tulis, Pembelajaran Tatap Muka Dimanfaatkan Untuk PAT Daring
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES TATAP MUKA: SMPN 2 Sukasari memanfaatkan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk menggelar Penilaian Akhir Tahun (PAT) secara daring.
0 Komentar

PURWAKARTA-Pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sukasari juga dimanfaatkan untuk menggelar Penilaian Akhir Tahun (PAT).

Protokol kesehatan pun wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik itu oleh guru, siswa, maupun seluruh komponen sekolah tersebut. Dan uniknya, PAT ini dilakukan secara daring meski di wilayah tersebut kerap terkendala sinyal internet.

Kepala Sekolah SMPN 2 Sukasari Heri Kusnandar mengatakan, PAT yang dijalankan secara daring oleh para siswa ini dinilai efektif. Pasalnya, siswa tidak lagi memerlukan kertas, pensil, pulpen, dan lainnya saat mengerjakan soal PAT.

Baca Juga:Pastikan Data Vaksinasi Tak Tumpang TindihAkhirnya Desa Simpar Berhasil ODF

Hal ini pun, sambung Heri, menjadi salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19 karena dapat memperkecil interaksi langsung antara siswa dan guru alias tanpa perlu bersentuhan langsung. “PAT kali ini dilakukan secara tatap muka mengingat Kecamatan Sukasari masuk ke dalam kategori Zona Hijau penyebaran Covid-19. Adapun teknis pelaksanaannya secara daring guna mendukung penerapan protokol kesehatan,” ujar Heri saat dihubungi melalui gawainya, Selasa (8/6).

Untuk menyiasati sulitnya sinyal internet, pihaknya pun memanfaatkan koneksi jaringan Local Area Network (LAN) dan penguat sinyal seperti WiFi router. “Alhamdulillah, bisa menggunakan LAN dan berjalan lancar,” kata Heri.

Dirinya menambahkan, PAT kali ini diikuti 107 peserta didik. Yakni, terdiri dari kelas 7 sebanyak 66 siswa dan kelas 8 yang jumlahnya mencapai 41 siswa. Penyelenggaraan PAT ini diketuai Ade Umay S.Pd.

Adapun untuk lokasinya, lanjut dia, menggunakan dua lokasi gedung sekolah. Yaitu di Kampung Cibule dan Kampung Belendung Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. “Ujiannya pun dibagi menjadi dua sesi dan didukung fasilitas tablet sebanyak 60 unit. Kami mencoba menonjolkan keunggulan sekolah di era revolusi industri. Walupun berada di ujung Purwakarta, SMPN 2 Sukasari sudah melek IT,” ucapnya.(add/sep)

0 Komentar