SUBANG-Nelayan masih mempertanyakan kompensasi seiring dengan keberadaan Pelabuhan Patimban. Mereka meminta keadilan, karena adanya pelabuhan tersebut berdampak kepada aktivitas nelayan.
Kemarin (16/6), sejumlah nelayan dari Paguyuban Nelayan Patimban dan Indramayu kembali menggelar unjuk rasa di Pelabuhan Internasional Patimban Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Dulwahid selaku Ketua Paguyuban Nelayan Patimban Indramayu, serta Junanto dan Endang Muslim selaku Korlap Aksi.
Baca Juga:Tuntut Tentukan Upah Layak THL, Pasukan Orange Gruduk DPRDCegah Klaster Baru, DPRD Karawang Pantau Prokes di Perusahaan
Aksi sendiri dilakukan dengan menggunakan jalur laut menggunakan 7 kapal nelayan dan jalur darat menggunakan kendaraan roda dua sebanyak 15 unit. Lengkap dengan alat peraga berupa spanduk, bendera SNS dan diikuti massa aksi sebanyak 50 orang.
Dulwahid menyampaikan, hingga saat ini tuntutan yang dilayangkan para nelayan kepada pihak terkait di Pelabuhan Patimban yakni soal kompensasi bagi nelayan yang terdampak pembangunan proyek Pelabuhan Internasional Patimban.
“Kami juga mendesak transparansi penyaluran dan pengelolaan CSR Pelabuhan Patimban ke Pemda Kabupaten Subang,” ucap Dulwahid.
Selain itu, pembangunan proyek Pelabuhan Patimban sering sekali membahayakan nelayan pada saat berlayar di sekitar Pelabuhan.
“Banyak sekali dampak negatif bagi nelayan di sekitar Patimban, salah satunya berkurangnya jumlah penangkapan ikan sehingga menyebabkan pendapatan nelayan menjadi berkurang,” ucapnya.
Sementara itu, Endang Muslim juga mempertanyakan transparansi penyaluran dan pengelolaan CSR Pelabuhan Patimban. Sebab menurutnya, banyak sekali janji-janji manis terkait kompensasi bagi nelayan yang kenyataannya tidak terlaksana.
“Nelayan Paguyuban Patimban sudah sering sekali melaksanakan audiensi dengan pihak KSOP Peabuhan Internasional Patimban tapi sama sekali tidak ada hasil atau solusi bagi para nelayan,” ungkapnya.
Baca Juga:Pertemuan Demokrat-PKS, Bahas Koalisi?Objek Wisata di Lembang Masih Buka, Pengusaha: Kami Tunggu Surat Edaran Penutupan
Ia juga menambahkan, nelayan Patimban hanya meminta kompensasi atau haknya sebagai korban dampak negatif pembangunan proyek pelabuhan patimban tersebut.
“Apabila tuntunan kami tidak terlaksana dan tidak ada hasil selama 2 (dua) hari ke depan Paguyuban Nelayan Patimban akan melakukan aksi unjuk rasa kembali,” imbuhnya.
Sementara itu, Rizan Ghazi atau akrab disapa Rizani yang didampingi Mrs. Misima dari PatimOne Consultan Pelabuhan Internasional Patimban menerima tuntunan dari massa aksi.
Dia menyampaikan, dalam Amdal sebenarnya tidak tertulis adanya kompensasi bagi nelayan. Yang ada hanya 13 program pemulihan mata pencaharian bagi nelayan.