60 Persen BUMDes di Subang Mati Suri,Ini Penyebabnya

Forum BUMDes Kabupaten Subang
YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES KERJASAMA: Ketua Forum BUMDes Kabupaten Subang saat melakukan kerjsama dengan BUMDes dan Samsat Subang.
0 Komentar

SUBANG-Sebanyak 60 persen dari 233 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Subang dinyatakan mati suri akibat dampak dari pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Ketua Forum BUMDes Kabupaten Subang, Mustofa saat dihubung Pasundan Ekspres, kemarin.

Menurutnya, seiring terus meningkatnya kasus Covid-19 di akhir-akhir ini mengharuskan pemerintah kembali memberlakukan perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sehingga hal ini berdampak pada transaksi ekonomi yang berdampak signifikan terhadap usaha BUMDes.

Apalagi, banyak BUMDes yang bergerak di bidang usaha perdagangan dan jasa, usaha peternakan, perikanan, pertanian, industri kecil menengah, dan pelayanan. “Kami mengestimasi sebanyak 60 persen BUMDes mati suri,” ungkapnya.

Baca Juga:Jati KBK Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan BibitJangan Lakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Disdikpora Karawang Buat Surat Edaran

Dia menjelaskan penyebab sulitnya BUMDes untuk maju lantaran turunya daya beli masyarakat, pendapatan yang rendah, inflasi dan naiknya harga kebutuhan pokok, serta persaingan terutama pemodal besar besar yang semakin masif masuk ke Desa-desa semakin memperparah kondisi usaha BUMDes. “Itulah alasannya kenapa banyak BUMDes yang mati suri,” paparnya.

Dia berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap keberadaan BUMDes. Pasalnya, banyak BUMDes yang akan mendapat bantuan permodalan dan sudah masuk dalam anggaran Dana Desa (DD), namun anggarannya harus dialihkan untuk penanganan Covid-19 berupa bantuan langsung tunai desa dan program SDGS. “Kami berharap kondisi seperti ini menjadi perhatian bagi pemerintah pusat dan daerah demi kemajuan BUMDes di seluruh Indonesia, karena BUMDes sebagai salah satu pilar penting kemajuan desa menuju kemandirian desa,” pungkasnya.(ygo/sep)

0 Komentar