Jati KBK Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Bibit

Jati KBK Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Bibit
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES PASTI TUMBUH: Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta melakukan tabur benih jati Kebun Benih Klon di persemaian Cigangsa Petak 18 B Resort Pemangkuan Hutan Campaka-Cibungur, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sadang, Senin (21/6).
0 Komentar

PURWAKARTA-Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta melakukan tabur benih jati Kebun Benih Klon (KBK) di persemaian Cigangsa Petak 18 B Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Campaka-Cibungur, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sadang, Senin (21/6).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya, Administratur KPH Purwakarta Uum Maksum, Wakil Administratur Wilayah Purwakarta Mulyana Kurniawan, dan Wakil Administratur Wilayah Subang Dede Nugraha.

Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya menyebutkan, KBK merupakan sumber benih Perum Perhutani yang telah mendapatkan sertifikasi dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH). “Perhutani dalam melaksanakan penanaman jati saat ini mengambil kebijakan dengan memilih benih jati yang berasal dari persemaian jati KBK. Sebab, dari segi pertumbuhan relatif lebih pasti,” kata Amas kepada wartawan di sela kegiatan.

Baca Juga:Jangan Lakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Disdikpora Karawang Buat Surat EdaranHenhen: Repdem Bukan Warisan Tapi Amanah

Selain itu, sambungnya, benih jati KBK hampir sama dengan stek pucuk karena bibitnya sudah tumbuh di persemaian. Kemudian, bibit tersebut dialihkan ke dalam polibag, sehingga yang ditanam itu sudah pasti jumlahnya. “Hal ini berbeda dengan cara sebelumnya, yakni menggunakan sistem tanam biji. Memang, pada perkembangannya lebih adaptif sebab dari awal sudah tumbuh. Meski begitu ada beberapa kelemahannya,” ujar Amas.

Yaitu, lanjutnya, apabila yang ditanam kemudian mati, akan mulai berkecambah dengan kisaran waktu minimal tiga minggu sampai satu bulan. “Ini menjadikan pertumbuhan benih tidak seragam. Oleh sebab itu pula pihaknya kini menggunakan persemaian Jati KBK selain dari stek pucuk,” ucapnya.

Amas juga menambahkan, dengan persemaian KBK tersebut diharapkan kebutuhan bibit jati di wilayah Purwakarta bisa tercukupi. “Adapun tahun ini diperkirakan membutuhkan bibit sebanyak 90 ribu sampai 100 ribu bibit,” kata Amas.

Seluruh rangkaian kegiatan tebar benih jati KBK di beberapa lokasi di Purwakarta sudah terlaksana dengan sangat baik. Penerapan protokol kesehatan pun dilaksanakan dengan ketat.

Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Kelola SDH dan Perhutanan Sosial Erwin Setiadi, Kepala Seksi Keuangan, SDM dan Umum Ade Ma’mur, Komandan Regu Polhutmob Deni Mardias, serta Asisten Perhutani Sadang Encang Suryana beserta jajarannya.(add/sep)

0 Komentar