KARAWANG-Dinas Pangan Kabupaten Karawang mengangkat potensi pangan ikon atau ciri khas Karawang, yang dikelola para kelompok wanita tani (KWT). Hal tersebut tertuang dalam bimbingan teknis (bimtek) penyediaan pangan berbasis sumberdaya lokal di Brist Hotel, Kamis (24/6).
Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Pangan Karawang, Ema Hendaryani mengatakan, Karawang memiliki banyak potensi pangan yang dapat dikembangkan jika dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin potensi tersebut dapat menjadi ikon atau ciri khas Karawang, layaknya Bogor dengan kue talasnya, atau Brebes dengan telur asinnya.
“Seperti di daerah Udug-Udug Ciampel, KWT disana bisa mengolah pangan tanpa ada sisa limbah, mereka bikin kue dari pisang. Nah, kulitnya pun bisa diolah lagi jadi makanan,” usai
Baca Juga:KSP Moeldoko Gugat Menkumham, Demokrat: MemalukanAntisipasi Masuknya Barang Terlarang, Lapas Rutin Razia Kamar WBP
Bimtek yang dilaksanakan selama dua hari sejak Rabu lalu ini bermula dari proposal kegiatan sejumlah KWT, yang ternyata sesuai dengan program kerja Dinas Pangan Karawang untuk menggali potensi pangan lokal. Sebab itulah, Dinas Pangan menyelenggarakan subkegiatan ini yang juga melibatkan 9 KWT dari 8 kecamatan di Karawang sebagai peserta. Sejumlah pemateri dihadirkan sebagai bekal para KWT untuk terus berkembang dengan olahan pangan mereka.
“Mulai dari pembekalan materi diverifikasi produk olahan pangan, materi tentang packaging kemasan, dan juga mengambil pelajaran langsung dari pengusaha olahan pangan Karawang yang sudah lebih dulu berkembang dalam sesi success stories,” katanya.
Permasalahan saat ini, dalam penyediaan pangan berbasis sumberdaya lokal adalah teknologi pangan, Ia mencontohkan, masyarakat yang terjun dalam dunia ini cenderung terpaku pada satu jenis produk olahan pangan. Padahal, dengan teknologi pangan yang baik, penyediaan pangan dari satu bahan yang sama bisa diolah menjadi beraragam produk olahan pangan. “Misalnya dari ikan, itu bisa dibuat jadi nugget, kaki naga, bisa jadi abon juga, banyak lagi olahan lainnya, begitupun singkong jangan cuma jadi keripik saja, bisa dikembangkan,” tuturnya.
Ia berharap pengelolaan penyediaan pangan oleh masyarakat di Karawang dapat tumbuh dan mengikuti perkembangan zaman. Produk-produk olahan pangan tersebut juga diharapkan bisa masuk ke berbagai lapisan masyarakat dan berbagai level usia. Target ke depan Karawang mesti punya ikon dari penyediaan pangan. Untuk mendukung hal tersebut Dinas Pangan memberikan alat produksi pengolahan pangan kepada KWT yang menjadi peserta bimtek ini.