KARAWANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mendirikan tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, sebagai salah satu rujukan penanganan pasien Covid-19. Hal itu digunakan buat mengantisipasi lonjakan pasien.
“Kami tidak mengharapkan ada penambahan pasien. Tapi kami perlu waspada dan mengantisipasi apabila semakin bertambah, sementara kita juga mewanti wanti jika ruang isolasi RSUD Karawang penuh,” ujar Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.
Sementara itu, Kepala BPBD Karawang, H. Yasin Nasrudin mengungkapkan, pihaknya bersama Yonif 305 telah mempersiapkan tiga buah tenda dengan ukuran 5×12 meter dan 4×5 meter.
Baca Juga:Vaksinasi Upaya Cegah Penyebaran Covid-19Kematian Pasien Covid Cukup Tinggi, RSUD Bayu Asih Purwakarta Siapkan 10 Peti Mati Setiap Hari
“2 buah tenda berukuran 5X12 bisa untuk menampung 20 pasien. Sementara 1 tenda berukuran 4X5 meter untuk penjaga. Sementara dari 305 meminjamkan 40 velbet,” ungkap Yasin.
Plt Dirut RSUD Karawang, dr. Fitra Hergyana menyatakan, jika dengan adanya tenda darurat tersebut bisa menjadi antisipasi apabila terjadi lonjakan pasien Covid-19. Terkait tenaga kesehatan (nakes), pihaknya masih membutuhkan banyak tambahan SDM.
Pasalnya, banyak diantara nakes yang positif terkena penyakit korona. Selain itu, dirinya juga telah melayangkan surat permohonan nakes kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Beberapa tenaga medis yang sangat dibutuhkan yakni dokter dan perawat.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Pemkab Karawang, BPBD, Yonif 305 dan Dinkes. Mari kita berdoa dan berusaha bersama untuk masyarakat Karawang yang sehat,” katanya.(use/vry)