SUBANG-Kades Jatimulya Compreng, Din Wahidin mengungkapkan, di desanya terdapat pergeseran tanah yang sudah membuat amblas sekitar enam rumah. Pergeseran tanah tersebut diakibatkan oleh tabrakan arus sungai gadung yang melintas ke Desa Jatimulya.
“Jadi, ini sungai arusnya tuh menabrak ke area tanah pemukiman, bahkan sudah sskitar enam rumah yang amblas. Kalau dibiarkan, saya khawatirnya nanti semua rumah yang ada di area sini habis, bisa-bisa satu dusun habis,” ungkapnya.
Wahidin mengungkapkan, jika pemerintahan Desa Jatimulya sudah mengutarakn pada pihak BBWS, namun sampai sekarang belum mendapati respon apapun daei pihak BBWS. “Sudah saya koordinasi dengan pihak BBWS, namun belum ada tanggapan. Saya juga sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten, namun hasilnya sama, belum ada solusi,” tambahnya.
Baca Juga:Grand Taruma Commercial, Ruko Mewah Dekat Mentengnya KarawangDinas Kesehatan Subang Agendakan Vaksin PSK
Dia berharap, baik Pemerintah Kabupaten Subang ataupun Provonsi Jawa Barat bisa sesegera mungkin mendorong pihak BBWS, untuk melakukan penanggulangan terhadap sungai yang sudah mulai mengikis tanah, bahkan membuat amblas sekitar enam rumah warganya tersebut.
“Ya harapannya segera ditanggulangi lah. Biar kejadian amblasnya rumah gak kejadian lagi. Apalagi kalau musim hujan, kami was-wasnya dua kali,” tambahnya lagi.
Bahkan dalam kesempatan yang sama, Din Wahidin juga menyampaikan kekhawatirannya tersebut kepada legislator DPR RI Fraksi PKB, Maman Imanul Haq, yang sedang berkunjung ke Desa Jatimulya Kecamatan Compreng.
Menanggapi hal tersebut, Maman berjanji akan segera mengkomunikasikan pada pihak BBWS agar sesegera mungkin bisa menanggulangi soal sungai gadung tersebut.
“Saya akan komunikasikan dengan pihak BBWS, agar bisa secepatnya untuk menanggulangi, karena dilihat labgsung juga sabgat mengkhawatirkan posisinya ini,” tukasnya.(idr/vry)