Dr Aqua: Setiap Perwira TNI AD Harus Mampu Berkomunikasi dengan Baik

Dr Aqua: Setiap Perwira TNI AD Harus Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Dr Aqua Dwipayana menerima kenang-kenangan dari komandan sekolah Calon Perwira Angkatan Darat Mayjen TNI Ferry Zein disaksikan para siswa yang ikut sharing komunikasi dan motivasi
0 Komentar

“Untuk mengatasi masalah itu, setiap komandan sebaiknya dengan rendah hati mau “turun” menyesuaikan dengan kemampuan komunikasi para bawahannya. Hal ini tidak membuat komandannya dinilai rendah, tapi sebaliknya para bawahan akan respek kepada atasannya yang mereka nilai rendah hati,” ujar Staf Ahli Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Bidang Komunikasi Publik itu.

Jika para komandan dapat bersikap seperti itu, kata Dr Aqua maka komunikasi di satuan yang dipimpinnya selalu baik dan lancar. Tidak ada hambatan komunikasi antar personil yang bertugas di institusi itu.

“Kalau komunikasi internalnya lancar insya Allah komunikasi eksternalnya baik. Tidak ada hambatan dalam berkomunikasi. Secara signifikan berpengaruh positif pada organisasi,” jelas Dr Aqua.

Baca Juga:Sikapi Pandemi Covid-19 dengan SholawatIsi Ulang Oksigen di Toko Alkes Meningkat selqama Pandemi

*REACH Plus A+C*
Mantan wartawan di banyak media besar itu kemudian menguraikan bahwa efektivitas komunikasi dapat dijalankan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini berlaku secara universal di mana saja berada.

Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Dr Aqua menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang.

“Salah satu contohnya saya paling respect sama sopir yang  mengemudikan mobil saya. Biasanya dipanggil Mas Adi. Kenapa, karena ketika saya di mobil, maka keselamatan dan “nyawa” saya dalam perjalanan ada di tangan sopir,” terang bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini.

Kedua adalah sikap empati (empathy). Salah satu contohnya saat menjadi komandan agar selalu memperhatikan aktivitas para anak buah. Jika mereka kelelahan setelah tugas di lapangan, sampai di kantor jangan langsung “dibombardir” dengan berbagai pertanyaan dan teguran. Atasan harus dapat merasakan yang dirasakan jajarannya.

“Beri kesempatan mereka istirahat. Pesankan minuman dan makanan. Ajak ngobrol santai dengan topik yang ringan-ringan. Setelah suasananya nyaman baru membicarakan tugas mereka,” tutur Dr Aqua.

Ketiga adalah “audible” atau dapat dipahami dan dimengerti. Semua yang disampaikan kepada orang lain pesannya dapat mereka terima.

0 Komentar