Tanggulangi Krisis Oksigen, RSUD Subang Dapat Kucuran BTT Rp2 M

Tanggulangi Krisis Oksigen, RSUD Subang Dapat Kucuran BTT Rp2 M
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES PERSIAPKAN: Petugas persediaan oksigen di RSUD Subang.
0 Komentar

SUBANG-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Kabupaten Subang mengalami krisis tabung oksigen untuk pasien positif Covid-19.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Ciereng Kabupaten Subang dr. Ahmad Nasuhi mengatakan, hal tersebut terjadi karena jumlah pasien positif yang dirawat di ruang Alamanda RSUD Ciereng Kabupaten Subang sudah melebihi kapasitas. Sehingga kata dr. Ahmad Nasuhi, kebutuhan akan tabung oksigen naik menjadi 300 persen lebih.

“Untuk satu tabung oksigen ukuran 1.200 liter, hanya cukup untuk 40 menit per-satu pasien. Itu juga untuk satu jalur, sedangkan satu pasien itu dipasang 2 jalur. Jalur sungkup dan jalur hidung double jadi. Bisa dibayangkan, ketika jumlah pasiennya melonjak, lebutuhan tabung oksigen pun ikut naik,” ujar dr. Ahmad Nasuhi.

Baca Juga:Pilih Tiga Orang Direksi, Bupati Tunggu PAD dari PT SSBKPSDM Subang Buka 3.322 Formasi untuk CPNS dan PPPK

Namun kekurangan tabung oksigen tersebut menurut Dirut RSUD Ciereng, sudah bisa teratasi dengan adanya kucuran dana dari bantuan tak terduga (BTT) sebesar Rp2 miliar, untuk kebutuhan darurat selama dua pekan ke depan, dan untuk kebutuhan mendesak lainnya RSUD juga mengusulkan dana dari BTT tersebut.

“Alhamdulillah, atas kesigapan Pak Bupati, Pak Wakil dan Pak Sekda, semuanya kompak. Mereka sepakat membuka kran dana, untuk menanggulangi krisis kekosongan tabung oksigen tersebut, yang bersumber dari dana BTT,” terangnya.

Ia berharap, dengan adanya dana untuk menanggulangi krisis kekosongan tabung oksigen yang bersumber dari dana BTT Kabupaten Subang tahun 2021, tentunya bisa digunakan secara maksimal, untuk menangani dan melayani pasien positif Covid-19, yang diisolasi di Ruang Alamanda RSUD Ciereng.

“Harapan saya sih, tidak ada lonjakan kasus positif lagi. Dimana keuangan kita hanya saldo Rp100 juta lagi, dan uang sebesar itu tidak cukup untuk menutup semua kebutuhan di RSUD selama satu bulan ke depan. Di tambah dana penanganan covid- sudah beberapa bulan terakhir, belum bisa dicairkan oleh Kemenkes, padahal disisi lain kita butuh untuk menutup semua kebutan dan operasional RSUD Ciereng,” kata dr. Ahmad Nasuhi.

Selain itu juga Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Ciereng Kabupaten Subang untuk pasien Covid-19 mencapai 97 persen.

Bupati Subang Ruhimat bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang berencana membuka ruang isolasi baru untuk merawat pasien Covid-19.

0 Komentar