SURABAYA-Cobaan Cluster General Manager (GM) Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, Cucun Mansur (55 tahun) dan keluarganya bertubi-tubi. Mulai dari kena Covid-19, menjalani isolasi mandiri, susahnya mencari rumah sakit buat perawatan, menunggu seharian di kursi roda, hingga meninggal, dan nyaris tidak bisa dimakamkan di Surabaya karena Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya Bandung, Jawa Barat.
Kini semuanya telah berakhir. Sejak pukul 02.30 Sabtu dini hari tadi (10/7/2021) Cucun telah beristirahat dengan tenang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya. Setelah Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita turun tangan untuk membantu memfasilitasi pemakamannya.
Sementara istrinya Entin Rohayatin dan keempat anaknya Nadiera Putry Ellyana, Livia Putri Safina, Zai Zachary Mansur, dan Hans Hanisya Mansur yang sedang menjalani isolasi mandiri hanya dapat mendoakan orang yang mereka cintai. Sambil berdoa agar mereka segera sembuh.
Baca Juga:Percepat Bansos KPM Juga Tugas Pemerintah DaerahBerkat Jadi AgenBRILink, Hermanto Kini Miliki Dua Rumah
Cucun mulai mengeluh sakit pada Sabtu, 26 Juni 2021. Waktu itu dia sedang di Hotel Pesonna Gresik. Karena dianggap ringan sehingga hanya minum obat biasa.
Kemudian pada Jumat sore, 2 Juli 2021 putranya Zai membawa Cucun ke Surabaya. Ada keluhan masuk angin. Untuk mengobatinya, anaknya itu mengerokin Cucun.
Pada Selasa pagi, 6 Juli 2021 Cucun merasakan sakitnya makin parah sehingga minta dirawat di rumah sakit. Keluarga dan karyawan Hotel Pesonna Surabaya seharian mencari kamar di rumah sakit buat Cucun tapi tidak dapat.
Sehabis Magrib kondisi kesehatan laki-laki kelahiran Bandung pada 11 Juni 1966 itu makin drop. Akhirnya keluarga dan karyawannya memutuskan membawa Cucun ke Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya. Karena semua tempat tidur penuh sehingga Cucun menunggu di kursi roda di tenda yang ada di halaman rumah sakit itu.
Sambil menunggu di kursi roda, Cucun menjalani tes swab. Hasilnya positif Covid-19 sehingga penanganannya selama di rumah sakit itu dilakukan seperti pasien Covid-19 lainnya.
Setelah menunggu sekitar 24 jam di kursi roda, pada Rabu malam, 7 Juli 2021 Cucun berhasil mendapatkan kamar. Sehingga bisa beristirahat dengan tenang.
Dua malam di kamar, pada Jumat, 9 Juli 2021 kondisi kesehatannya menurun drastis. Tim dokter yang merawatnya memutuskan membawa Cucun ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan yang intensif.