Sejak berdiri pada tahun 2016, Koperasi Tabur Benih Melati terus berupaya mensejahterakan anggotanya. Bahkan di tengah situasi Pandemi Covid-19, koperasi ini terus bertahan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang benih padi dan rutin menjalankan rapat anggota tahunan (RAT).
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
Ketua Koperasi Tabur Benih Melati sekaligus pendiri Ir.H. Khairul Anamsyah mengatakan, ruh penting dalam kegiatan koperasi sebenarnya adalah mensejahterakan anggotanya dan bahkan lingkungan.
Sebab, ruh dalam koperasi adalah gotong royong, saling peduli, membantu sesama dan kesejahteraan untuk bersama serta arah dan keputusan juga diambil oleh bersama.
Baca Juga:Ranty Maria Rela Antri di Puskesmas Bikers Brotherhood 1% MC Peduli Petugas PPKM
“Sebenarnya pandemi Covid19 ini juga menjadi pelajaran agar kita senantiasa untuk lebih mengedepankan gotong royong, saling membantu dan saling peduli. Disituasi seperti ini harus seperti itu kan?,” ucap H. Anam sapaan akrabnya kala diwawancarai Pasundan Ekspres dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 di Masjid Baiturrahman Pusakajaya.
Anam menyebut, sejak beroperasi dari tahun 2016, koperasi ini terus berusaha memberdayakan warga lokal baik di Desa Pusakajaya maupun Desa Bojongtengah.
“Saat ini ada 87 warga yang diberdayakan dalam hal pemrosesan benih hingga benih tersebut dijual,” kata H. Anam.
Benih yang diproduksi sendiri saat ini telah terpasarkan ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, serta luar pulau Jawa seperti Medan, Lampung, bahkan hingga ke Aceh.
“Sudah sampai ke luar pulau pengirimannya. Ada permintaan dari mereka, baru kita kirim, nah biasanya seperti itu,” ucapnya.
Dalam setahun rata-rata sebanyak 3.000 ton benih dikirim ke berbagai wilayah baik di Pulau Jawa maupun di wilayah Sumatera.
“Pernah satu kali kita ngirim ke Aceh itu 13 tronton. Benih yang kita kirim itu biasanya mereka yang beli minta dan beli. Kita pasang harga sudah di atas mobil saja,” imbuhnya.
Baca Juga:Tips Agar Fasih Berbahasa InggrisHamdan Zoelva: Gugatan PTUN Moeldoko Terhadap Menkumham Tidak Berdasar Hukum
Meski begitu, Koperasi Tabur Benih Melati memiliki harapan dengan keberadaan Pelabuhan Patimban ini dapat memperluas jangkauan pemasaran produk.
“Kita yang belum itu ke wilayah Makassar dan sekitarnya, kewilayah timur. Sebab aksesnya kalau ke sana harus dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Nah secara hitungan akses itu tidak masuk,” imbuhnya.