KARAWANG-Bupati Karawang Cellica Nurachadiana akhirnya turun tangan. Menuju salah satu Puskesmas di wilayahnya, menyusul viralnya sebuah postingan video dari seorang karyawati yang menjadi peserta vaksinasi.
Dalam unggahan videonya, sang karyawati di salah satu perusahaan swasta itu mengaku kena prank oleh negara karena proses vaksin yang dilakukan petugas puskesmas itu diduga janggal. Dalam narasinya, jarum suntik vaksinasnya itu kosong alias tak berisi cairan vaksin.
“Kemarin sore saya telah menindaklanjuti kabar tersebut untuk mencari kebenarannya. Petugas puskesmas, telah dimintai keterangan dan klarifikasi khususnya dari salah satu vaksinator itu,” ujar Cellica dalam postingannya di medsos pribadinya, Rabu (14/7).
Baca Juga:Seri Belajar Ringan Filsafat Pancasila ke 54Manfaat Coklat Untuk Tubuh, Meminimalisir Penyakit Jantung
Dari keterangan vaksinator di Puskesmas, dia menerangkan, bahwa yang bersangkilutan sudah melakukan tugasnya sesuai SOP. Bahkan, petugas tersebut yakni jika vaksin telah masuk ke tubuh penerima vaksin dengan jarum baru dan itu berbeda dengan berita yang disebarluaskan pada saat ini.
Selain meminta keterangan dari petugas vaksinator, lanjut dia, dirinya juga kemudian beranjak menuju salah satu tempat kerja penerima vaksin yang merasa janggal ketika ia di vaksin itu. Sama seperti sebelumnya, dia juga ingin mengklarifikasi karyawati tersebut.
“Kami ingin mendengarkan keterangan dan klarifikasi dari kedua belah pihak setelah sebelumnya ke puskesmas kemudian ke karyawati itu untuk memastikan kebenaran informasi yang viral ini. Tentunya, tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah,” jelas dia.
Dalam hal ini, Cellica juga telah meminta untuk segera melakukan cek laboratorium terhadap penerima vaksin. Supaya, kabar tersebut bisa mendapat titik terant.
“Tentunya kami juta akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika dia terbukti melakukan kesalahan,” jelas dia Namun sebaliknya, jika tidak terbukti bersalah, akan ada konsekuensi hukum untuk karyawati ini dan kasusnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian Karawang untuk ditindaklanjuti kebenarannya.
Sementara itu, petugas vaksinator bernama Maola Nurul Shinta menyangkal dirinya tidak menginjeksikan cairan vaksin tersebut. Dia mengaku telah melakukan penyuntikan vaksin sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin,” kata Maola dikutip dari akun Instagram @halokrw, Rabu, 14 Juli 2021.