“Awalnya kita senang akan dapat bantuan, tapi pas denger suratnya palsu dan ada indikasi penipuan, jadi kaget. Otomatis saya harus menjelaskan lagi ke para kepala desa supaya mereka tidak berharap dan tidak jadi korban penipuan,” ucap pejabat kecamatan yang minta namanya tidak disebutkan.(eko/vry)