Minggu lalu ada seorang teman yang menyampaikan curahan hati (curhat)nya ke saya tentang kawannya yang berperilaku seperti orang kaya baru (OKB). Tutur kata dan tingkah lakunya aneh dan berubah total.
Teman itu tahu persis perkembangan kehidupan kawannya yang OKB tersebut. Mulai dari menapaki karir dalam kondisi sangat susah hingga saat ini. Ada perubahan secara signifikan.
Kegigihan kawannya dalam berjuang perlu diapresiasi. Apalagi jika melihat saat awal memulai karirnya puluhan tahun lalu. Hidupnya miskin.
Baca Juga:Lanud Suryadarma Berkurban 5 ekor Sapi dan 35 ekor DombaBallon d’Or Ketujuh untuk Messi
Cuma kawannya yang OKB itu tidak siap mental dengan perubahan tersebut. Akhirnya mengalami kekagetan yang secara negatif berpengaruh pada perilaku dan tutur katanya.
Tidak hanya teman saya itu, tapi sebagian besar kawan-kawan lama OKB itu kaget melihat perubahan tersebut. Dulu orangnya santun, rendah hati, dan menghargai orang lain.
Di samping itu omongannya selalu menyejukkan sehingga berpengaruh positif pada orang yang mendengarkannya. Juga jiwa sosialnya tinggi. Suka membantu teman-temannya yang kesusahan.
Berubah 180 Derajat
Setelah kondisi ekonominya jadi baik, perilaku dan tutur katanya berubah sampai 180 derajat. Teman-teman lamanya pada kaget.
Kawan lama mereka yang dulu banyak positifnya sekarang berubah jadi negatif. Perubahan itu terjadi karena faktor ekonomi.
OKB itu merasa lebih hebat dari yang lain. Ironisnya, senior yang pernah membesarkannya sama sekali tidak dihargainya. Bahkan terkesan sama sekali tidak pernah punya jasa padanya.
Setiap ketemu orang, baik yang telah lama dikenalnya maupun yang baru kenal, selalu menonjolkan dirinya. Mendominasi pembicaraan sambil menunjukkan kehebatan dan kekayaannya.
Baca Juga:Ayo Melek Bahaya Kolesterol TinggiDirektur Gardiklat: Id Adha adalah Pengorbanan Untuk Kemanusiaan
Akibat kebiasaannya itu, banyak orang yang tidak suka pada OKB tersebut. Seiring dengan itu teman-temannya jadi berkurang.
Hanya orang yang ada maunya saja yang bertahan dekat dengan OKB itu. Meskipun mungkin mereka tidak suka juga, namun karena ada kepentingan sehingga berusaha untuk betah pada OKB itu.
Jadi Tertawaan
Saya menyimak semua yang disampaikan teman tersebut. Membiarkan dia menceritakan semuanya. Setelah selesai baru saya komentari.
Saya sampaikan sangat kasihan pada kawannya yang OKB itu. Perilaku negatif tersebut pasti menjadi tertawaan banyak orang. Di samping prihatin melihatnya.