Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dam Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Herman Muchtar berharap pemerintah merangkul para pelaku usaha hotel dan restoran dengan memberi bantuan supaya nafas bisnis dapat lebih panjang. Namun, pihaknya belum merasakan adanya kepedulian dari pemerintah untuk membantu mereka. “Sampai saat ini belum ada bantuan yang kami rasakan bagi pelaku usaha, hotel dan restoran,” ujar Herman, Selasa (27/7).
Dia menuturkan, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat cash flow bisnis menjadi tidak lancar. Untuk itu bantuan keringanan hingga penghentian pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak bumi bangunan. Tapi, menurutnya hingga saat ini hal tersebut belum dapat ditangguhkan.
Padahal, dikatakan Herman, sektor pariwisata seperti perhotelan dan restoran menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi negara. “Tapi sekarang kita sudah sangat menderita, ratusan hotel harus gulung tikar begitupun ribuan hotel di Jawa barat, kami bisa apa sekarang,” tuturnya.
Baca Juga:Kasus Bansos, Hengky Kurniawan Diperiksa KPKIni Penyebab Pembangunan Embung Pamanukan Belum Juga Terealisasi
“Contohnya seperti PLN, kalau kita tidak bayar pasti di matikan, ketika listrik mati dan kita mau usaha lagi, biayanya akan lebih tinggi, maka dari itu kami sangat mengharapkan bantuan tersebut,” lanjutnya menutup.(eko/sep)