Vaksin Sinovac Tidak Efektif? DPR Mengusulkan: GANTI!!!

Vaksin Sinovac Tidak Efektif? DPR Mengusulkan: GANTI!!!
Vaksin Sinovac Tidak Efektif? DPR Mengusulkan: GANTI!!!
0 Komentar

DPR: Ganti Vaksin!!! Sebab Efektivitas Sinovac Kian Dipertanyakan

Melihat sikap pemerintah yang terus mengimpor vaksin Sinovac ternyata dikritisi. Sedangkan di beberapa negara, seperti Malaysia dan Thailand telah menghentikan penggunaan Sinovac dan beralih ke vaksin yang efikasinya lebih baik.

Kemudian, China sebagai produsen Sinovac diketahui memborong vaksin Pfizer buatan Amerika. Pihak WHO menyebutkan efikasi vaksin Sinovac hanya 51 persen. Sementara BPOM menyebut 65 persen. Angka tersebut lebih kecil dibanding efikasi vaksin dari merek lain.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, meminta kepada pemerintah supaya menghentikan impor bahan baku vaksin Sinovac. HIngga terlihat hasil evaluasi efektivitas penggunaan vaksin buatan China tersebut secara merata.

Baca Juga:Prediksi Zodiak Hari Ini, 02 Agustus 2021, Cancer Tunjukkan Sifat TegasLesti Kejora dan Rizky Billar Nikah Siri?

Vaksin Sinovac Tidak Efektif? DPR Mengusulkan: GANTI!!!

“Jadi sangat wajar kalau kita meragukan efektivitas vaksin Sinovac tersebut. Secara ekonomi ini tidak optimal dengan anggaran yang kita gelontorkan untuk mengimpor vaksin. Jadi, pemerintah perlu segera menyetop impor vaksin ini,” kata Mulyanto, lewat leterangan resminya.

Ia menambahkan, pemerintah jangan tergantung dan mengandalkan satu merek vaksin. Sementara di dunia tersedia pilihan merek vaksin yang lebih baik. Jangan terkesan pemerintah tunduk pada kepentingan pihak tertentu dalam hal pembelian vaksin ini.

Sebelumnya, diberitakan Pemerintah China memborong vaksin Pfizer buatan Amerika untuk keperluan vaksinasi rakyatnya. Kebijakan ini menimbulkan pertanyaan, apakah Pemerintah China sendiri meragukan kemampuan vaksin produksi dalam negeri mereka?

Setidaknya Malaysia dan Thailand akan menghentikan penggunaan Sinovac bila persediaan habis, selanjutnya akan menggunakan vaksin merek lain untuk kelanjutan program vaksinasi di negara mereka.

“Kita harus evaluasi vaksin Sinovac ini secara serius, karena faktanya efikasi vaksin ini menurut WHO hanya 51 persen dan hasil Uji BPOM hanya 65 persen. Jadi wajar kalau kita minta pemerintah mengganti vaksin Sinovac ini dengan jenis vaksin yang efikasinya lebih tinggi,” tandas Mulyanto. (Fin/Jni)

0 Komentar