Akibat Pandemi, Travel Umroh Merugi Setengah Miliar

Akibat Pandemi, Travel Umroh Merugi Setengah Miliar
0 Komentar

SUBANG-Akibat dari pandemi Covid-19, banyak usaha dan bisnis yang merugi. Salah satunya, jasa pemberangkatan Jamaah Umroh atau travel. Jasa travel, merugi hampir di semua daerah, karena imbas pihak Arab Saudi yang memberlakukan pengetatan, dan hampir travel tidak bisa mengikutinya. Kementerian Agama Kabupaten Subang juga saat ini sedang menunggu regulasi tentang pemberangkatan jamaah.

Pemilik  Shiddiq Tour and travel Umroh H Deden Hafid Usman, Lc mengatakan, melihat situasi saat ini dimana pandemi terus berlangsung. Sepertinya, pihak Pemerintah Republik Indonesia harus lebih melakukan diplomasi secara masif lagi kepada pemerintah Arab Saudi, sehingga pemberangkatan jamaah untuk umroh bisa dilakukan. “Sepertinya, diplomasinya harus lebih masif lagi,” ujarnya.

Mengenai adanya pandemi Covid-19, lanjutnya, jasa travel sangat terkena imbasnya. Mulai dari pemesanan hotel, makan, dan pemberangkatan yang di-cancel. Bahkan, tidak sedikit jamaah yang meminta kembali ongkos untuk pemberangkatan umrohnya.

Baca Juga:Keren!! SMKN 1 Kasomalang Sabet Tiga Kategori di Lomba Kompetensi SiswaWarga Desa Cibodas Mendapat Bantuan BLT-DD Rp1.200.000

“Sejak bulan Maret 2020, ini sangat berdampak. Tapi tetap, kita bertanggung jawab untuk memulangkan uang para jamaah, termasuk biaya-biaya yang kita keluarkan. Seperti booking hotel, makan dan lainnya menuju Arab Saudi,” ungkapnya.

Jika melihat dari segi kerugian, Deden menuturkan, dari bulan Maret 2020 sampai saat ini, mencapai setengah miliaran. Hal tersebut, menjadikan dirinya memutar otak, agar bisa terus bertahan. Salah satunya, dengan melakukan bisnis makanan musiman, hingga bisnis kontrakan. “Sementara tidak ada pemberangkatan, kini saya bisnis kontrakan dan makanan musiman untuk bertahan,” tuturnya.

Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Kabupaten Subang H Rozak S.Ag mengatakan, mengenai ibadah umroh di tengah pandemi seperti ini, masih belum ada pihak travel yang mengajukan rekomendasi ke pihaknya sebagai salah satu syarat memberangkatkan jamaah. “Belum ada yang meminta rekomendasi ke kita. Jadi ya belum ada pemberangkatan,” ujarnya.

Dijelaskan Rozak, saat ini pihak nya masih menunggu regulasi terbaru, kaitan apakah umroh bisa dilakukan dengan mekanisme yang di Arab Saudi dari Pemerintah RI. “Kita masih menunggu regulasi terbaru, agar bisa diimplementasikan ke travel,” katanya.(ygo/vry)

0 Komentar