Masih ingat kasus pengusaha emas dibunuh istri? Kini penyidikannya memasuki tahap reskonstruksi. Sejumlah fakta pun terungkap.
Dalam sejumlah adegan reka ulang kejadian pembunuhan tersebut, tersangka MM dihadirkan untuk mempraktekan sejumlah adegan.
Ada yang menarik dari rekonstruksi kasus pembunuhan di Arso II dengankorban bernama Nasrudin atau Acik. Adegan rekonstruksi yang dilaksanakan, Sabtu (7/8) mengambil lokasi di TKP, jalan menuju Km 9 Distrik Muara Tami.
Baca Juga:Ponpes Darul Irfan Dukung BPIPMahnan: Tak Persoalkan Tema Lomba BPIP “Film US saja selalu”ada Bendera”
Termasuk menghadirkan kedua tersangka, MM dan VL. Menariknya adalah meski saat ini berstatus tersangka kasus pembunuhan, ternyata MM yang merupakan warga negara Afganistan ini mengaku takut melihat darah.
Itu ia tunjukkan saat melakukan adegan rekon yang ke-47 di mana saat ia membuka pintu mobil bagian kiri tempat dimana VL duduk ia kaget karena sudah banyak darah yang berhamburan di jok depan.
Ia pun terlihat panik dan terlihat bingung sambil mengatakan apa yang harus ia ambil. Dalam adegan tersebut MM saat melihat kepala korban sudah bersimbah darah mengaku sempat kaget.
“Ya Allah, apa yang harus saya ambil?,” ujar MM dalam adegan tersebut.
‘Saya juga takut lihat darah pak (Polisi),” akunya. Padahal dari gestur, baik di Polres maupun di TKP, MM terlihat santai dan melakukan semua semua dengan lancar.
MM sendiri memiliki beberapa tato di tubuhnya, pertama tato di bagian belakang leher bergambar senjata laras panjang AK–47.
Kemudian tato di lengan kirinya ini tertulis Your All Mine Now And I Know Let You Go. VLH yang diawali dengan tanda love. VHL sendiri inisial dari nama lengkap tersangka VL.
Baca Juga:Kunjungi Jawa Timur, Menteri BUMN dan Dirut BRI Dorong Percepatan Vaksinasi Hingga Pemberdayaan UMKMTerkait TKA dan Jalan ke Pabrik Hebel, Ketua DPRD Purwakarta Intruksikan Komisi 3 dan 4 Lakukan Koordinasi dengan OPD Terkait
Sementara setelah menerima tas dari VL, ada penyampaian yang disampaikan oleh MM untuk VL agar menghapus semua kontak, SMS, DM, Whatsapp dan log panggilan.
Hanya perintah menghapus data di media sosial tersebut adalah versi VL dan memang ada perbedaan keterangan.
Ini diakui Kapolresta, Kombes Pol Gustav Urbinas ada dua keterangan yang berbeda.
“Ia meski ada perbedaan keterangan kami tetap melakukan semuanya baik sesuai keterangan VL maupun keterangan MM, tidak masalah nanti ditelusuri lagi,” ujar Kapolresta.