SUBANG-Vaksinasi terhadap nelayan baru mencapai angka 15 persen dari 3.480 orang. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) berharap semua nelayan dapat divaksin.
Selain vaksinasi yang dibutuhkan oleh nelayan, bantuan dari pemerintah juga sangat dinantikan. Sebab nelayan juga ikut terdampak pandemi.
Nelayan Blanakan Agus Tujiwa (55) mengaku belum divaksin. Dia berharap, dapat mengikuti vaksinasi agar kebal dari Covid-19.
Baca Juga:Kejaksaan Terjunkan Tim ke Desa Pasir Talaga untuk Selidiki Kasus Pemotongan Dana BSTSambut HUT RI Ke-76, As Syifa Salukan Bantuan Sosial
“Kebanyakan nelayan itu usianya di atas 40 tahun. Walaupun fisik bisa dikatakan prima, tapi tetap paparan Covid-19 menjadi perhatian,” ungkapnya.
Menurutnya, saat pandemi ini kondisi menjadi serba sulit. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah secara berkala baik tunai maupun non tunai berupa sembako.
“Iya inginnya seperti kita mendapat bantuan, kita juga terkena dampak Covid-19. Apalagi jika ada musim angin barat sehingga susah melaut,” ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Maman Firmansyah SSos MSi mengatakan, beberapa waktu lalu Menteri Kelautan dan Perikanan RI menyambangi nelayan yang berada di Kecamatan Blanakan. Dalam kesempatan itu memberikan paket sembako kepada nelayan.
Bantuan tersebut untuk membantu nelayan yang terdampak pandemi. Sebab daya beli ikan saat pandemi ini menurun.
“Masyarakat saat kondisi seperti ini pasti lebih memilih tahu tempe dari pada ikan, jika melihat ekonomis harga. Secara otomatis ikan kurang laku dipasaran,” jelasnya.
Mengenai vaksinasi, Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Subang Dinar Waldinar MSi mengatakan, dari 3.480 nelayan baru 15 persen sudah divaksin. Vaksinasi itu dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan di Blanakan.
“Iya baru 15 persen nelayan yang divaksin,” katanya.
Baca Juga:Mengingat Kembali Menyerahnya Belanda kepada Jepang di Kalijati-SubangSoal Tenaga Asing, Pemuda Pancasila Purwakarta Minta Audiensi
Dinas Kelautan dan Perikanan berharap seluruh nelayan bisa divaksin. Vaksinasi dapat dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) setempat. Selain itu, upaya yang dilakukan yakni dengan mengusulkan program vaksinasi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Sementara vaksinasi di lingkungan saja dulu, ini juga menjadi PR bagi kita dalam memperhatikan nelayan,” jelasnya.(ygo/ysp)