KARAWANG-Kepala Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan menyatakan jika rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Jayamakmur Kecamatan Jayakerta sudah melalui kajian terlebih dahulu.
Hal ini merespon adanya penolakan oleh sebagian elemen masyarakat terkait akan dibangunnya TPST diwilayah tersebut. “Sejauh apapun bagusnya program dilakukan pasti selalu ada kendalanya,” ujar Kadis DLHK Karawang, Wawan Setiawan.
Wawan mengatakan, apabila pembangunan TPST sudah dilaksanakan, tetapi ada dampak negatif kepada masyarakat lingkungan semisalnya bau dan lainnya, pihaknya akan segera menutup.
Baca Juga:Anak Yatim karena Covid-19 akan Dapat Bantuan Pemerintah, Ini BesarannyaSukses Usaha Ternak Madu Lebah
“Kita janji dan sudah disampaikan ketika bangunan TPST diselesaikan dan sudah beroperasi ternyata dampaknya jelek seperti bau dan kotor sebagainya, kita akan tutup,” katanya.
Menurut Wawan, pembangunan TPST merupakan program yang bagus untuk penanggulangan sampah di Karawang dari Bantuan Bank Dunia yang bisa meringankan beban APBD Kabupaten Karawang
“Kalau menurut saya sih pembangunan TPST ini bisa dilaksanakan dulu, karena programnya bagus dengan daya tampung sampah kapasitas 5 ton, apalagi dari segi anggaran Rp13 miliar untuk pembangunan itu sangat besar bagi Pemerintah Daerah, dan hampir setengah anggaran DLHK 1 tahun, sehingga adanya program ini bisa menghemat sumberdaya, tenaga, biaya truk, solar dan sebagainya,” kata Wawan.
Wawan juga menjelaskan, konsep yang ada sekarang, pihaknya akan menangani sampah agar tidak dibuang ke Citarum.
“Nanti konsep pemberdayaan masyarakat yang akan digali di sana, kemudian sistem yang akan dibangun dari mulai pemilahan, komposting, 3R dan sebagainya. Kemudian ada bank sampah itu akan dibuat sistem itu dan terakhir itu TPAS, dimana sampah akan diselesaikan secara utuh,” tuturnya.
Dikatakan Wawan, dari Bank Dunia ini Pemkab Karawang melalui Dinas DLHK mendapat bantuan 4 titik untuk pembangunan TPST. “Kita itu dari anggaran Bank Dunia mendapat bantuan 4 titik TPST diantaranya di Cirejag, Mekarjati di Karang Pawitan dengan Jayakerta, kalau yang di Karangpawitan karena ada pembangunan jembatan belum selesai jadi pembangunanya tahun depan,” katanya.
Jika melihat anggaran disetiap di 3 TPST dari Bank Dunia dikatakan Wawan anggarannya cukup lumayan mencapai Rp 24 miliar.