SUBANG-Menyikapi penolakan APBD Perubahan (APBD-P) 2021, Wakil Ketua DPRD Elita Budiarti meminta semua pihak berhenti untuk saling menyalahkan.
Ia mengajak fokus kepada mencari solusi bersama. Jika terus saling menyalahkan akan semakin memperkeruh situasi dan kondisi.
“Stop saling menyalahkan stop mencari kambing hitam, apalagi menyudutkan. Karena itu tidak memberi solusi, yang ada malah akan memperkeruh sikon. Semua harus bisa menahan komentar, karena APBD atau APBDP ini adalah produk eksejutif juga legislatif, baik tidak nya mnjadi tanggung jawab bersama,” papar Elita.
Baca Juga:Turun Lagi! Harga Tes PCR 275.000 Rupiah, Termurah?Cara Mencairkan Jaminan Pensiun secara Online
Elita mengajak semua pihak menunggu hasil evaluasi gubernur sambil terus TAPD melakukan komunikasi yang intens dengan provinsi. Jika terjadi (penolakan) lanjutnya, segera mencari solusi terbaik.
“Ada hikmah di balik semua ini, minimal bupati bsa memaknai kejadian ini sebagai media untuk introspeksi, evaluasi kinerja aparatur di bawahnya terutama TAPD khususnya BKAD,” jelasnya.
Menurut Elita, sinyal-sinyal kejadian ini sebenarnya sudah ada syndromnya dari tahun 2020 saat terjadi gagal bayar. Saat itu ada tiga fraksi yg menggulirkan hak interpelasi.
“Apa pun alasannya kejadian tahun lalu adalah kembali kepada kurang baiknya kinerja TAPD terutama BKAD. Makanya betapa pentingnya Baperjakat harus selektif dalam memilih orang untuk menjadi nakhoda OPD yang vital seperti BKAD. Jangan sampai the wrong man and the wrong job and the wrong place,” pungkas Ketua Golkar Subang itu.(red)