Selain itu, buluh bambu ini bagus digunakan untuk membuat gendewa (panah) yang memperkuat daya lontar terhadap anak panah, bahkan masih bisa melengkung sekalipun bambu telah kering. Sifat ini (hanya pada beberapa jenis bambu) tidak dimiliki oleh umumnya kayu, atau rotan.
Bambu Untuk Makanan dan Obat
Bambu untuk makanan, biasanya diambil dari rebungnya, yaitu rimpang muda yang masih tertutup pelepah dan sebagian ujungnya mencuat ke permukaan. Rimpang ini berdaging terbal dan lunak, sehingga bisa dimasak. Di masyarakat, rebung biasanya dijadikan sayur lodeh atau bahan isian untuk lumpia. Jenis-jenis bambu yang rebungnya enak dimakan, yaitu bambu ampel dan bambu lengka (Gigantochloa nigrociliata).
Bambu untuk obat dikenal secara tradisional cukup lama, meskipun belum cukup penelitian untuk membuktikannya secara medis. Bagian bambu yang digunakan untuk obat antara lain adalah tepung yang ada di bagian dalam lubang buluh. Bubuk ini digunakan untuk mengobati luka, termasuk mempercepat penyebuhan pada sisa sayatan sunat. Ada catatan bahwa bubuk ini juga digunakan untuk mengatasi penyakit asma.
Baca Juga:Buruh Minta 10, Bupati Rekomendasi 5 PersenMembantu Sesama Melalui Karya Rupa Inti Kolaborasi Axton Salim, Dian Sastrowardoyo dan Iwan Effendi
Selain itu, belakangan ini juga diperkenalkan pemakaian daun bambu yang diseduh untuk menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Namun belum banyak catatan jenis bambu apa. Beberapa menyebutkan jenis bambu kuning.
Namun bambu di Indonesia yang buluhnya berwarna kuning cukup banyak. Rebung bambu, termasuk bambu madu (Gigantochloa atter), juga diyakini membantu untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Bambu ampel kuning dimanfaatkan rebungnya oleh penduduk untuk mengatasi penyakit lever (Elizabeth A Widjaja, 2001).
Selain itu, bambu cangkoreh yang tumbuh di hutan di Jawa Barat (Taman Nasional Gunung Halimun) mempunyai keistimewaan, yaitu jika dipotong air akan menguncur. Air ini digunakan secara tradisional untuk diminum, dan mengobati penyakit asma, atau digunakan untuk tetes mata.
Bambu Untuk Energi
Pemanfaatan bambu untuk energi, sejauh ini yang umum adalah dijadikan kayu bakar atau dibuat arang. Buluh bambu, bagian pangkal, buluh tengah, dan bagian atas, bahkan bagian rimpang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan arang (bamboo charcoal). Arang ini bisa dimanfaatkan sebagai bagan bakar seperti halnya pada arang yang lain, secara langsung atau melalui proses dibuat dalam bentuk briket. Bambu merupakan salah satu sumber yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan bahan bakar (biofuel) dan potensial untuk menggantikan bahan bakar fosil.