Waspada! Contoh Pelanggaran Privasi “Kepo” Liat HP Pasangan

Waspada! Contoh Pelanggaran Privasi "Kepo" Liat HP Pasangan
Waspada! Contoh Pelanggaran Privasi "Kepo" Liat HP Pasangan (Data terbaru Stalkerware yang mengungkapkan bahwa saat ini semakin banyak orang kepo terhadap ponsel pasangan mereka)
0 Komentar

Waspada! Contoh Pelanggaran Privasi “Kepo” Liat HP Pasangan

Lebih lanjut lagi, seperti dihimpun dari Jawapos, dalam laporan Digital Stalking in Relationships Kaspersky, yang dilakukan lewat online oleh Sapio Research pada September 2021, menunjukkan bahwa 15 persen responden di seluruh dunia sudah diminta oleh pasangannya untuk menginstal aplikasi pemantauan.

Namun, 34 persen dari mereka yang menunjukkan jawaban ini juga sempat mengalami pelecehan oleh pasangan dekatnya.

Mitra yang menganjurkan penelitian ini ialah pakar kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence) dari organisasi anggota lain dari Coalition Against Stalkerware.

Baca Juga:Hasil Survey, Inilah 6 Tokoh Populer di SubangHasil Riset Ruhimat Diinginkan 68,8 Persen Masayarakat Subang Kembali Jadi Bupati, Ini Alasannya

“Tidak ada yang membenarkan segala bentuk tindakan untuk melakukan kontrol atas pasangan sehubungan dengan dugaan perselingkuhan. Kampanye preventif yang menangani masalah kontrol koersif, kecemburuan, dan perselingkuhan akan menjadi alat yang berharga untuk melawan sikap ini,” jelas Berta Vall Castello, Research & Development Manager, European Network for the Work with Perpetrators of Domestic Violence (WWP EN).

Penemuan dari penelitian itu menunjukkan bahwa pemantauan online bisa menjadi cara lain untuk menggunakan kontrol koersif dalam sebuah hubungan.

Mengingat bahwa Stalkerware ialah perangkat lunak yang tersedia secara komersial yang tersembunyi di perangkat dan menyediakan akses ke berbagai data pribadi, seperti lokasi perangkat, riwayat peramban, pesan teks, atau obrolan media sosial.

“Saya mendesak bagi siapapun yang mengalami penguntitan baik dalam kehidupan nyata atau melalui perangkat lunak pemantauan tertentu dan merasa berada dalam bahaya atau tidak aman untuk melawan pelaku kekerasan tersebut, dengan cara menghubungi organisasi kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapatkan saran dan dukungan,” ucap Karen Bentley, Chief Executive Officer, Wesnet, organisasi payung nasional Australia untuk layanan kekerasan dalam rumah tangga, Wesnet.

Sama halnya dengan itu, The National Network to End Domestic Violence menyambut baik inisiasi Kaspersky dalam mengambil langkah maju untuk meningkatkan pemahaman tentang privasi dan penggunaan perangkat penguntit dalam hubungan dengan pasangan.

“Lebih banyak data diperlukan di area ini dan kami berharap dapat melihat informasi ini digunakan untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan privasi bagi para penyintas,” komentar Erica Olsen, Director Keamanan Jaringan, National Network to End Domestic Violence (NNEDV).

0 Komentar