KARAWANG-Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan untuk mengatasi kemiskinan ekstrim dari Pemkab Karawang, dinilai tidak tepat sasaran. BLT yang bersumber dari APBD Karawang itu didata oleh Dinas Sosial (Dinsos) setempat. Dengan total penerima BLT miskin ekstrem ini berjumlah 40.488 keluarga penerima manfaat.
Salah satu Ketua RT di Kecamatan Kotabaru menilai penyaluran bantuan tersebut kurang tepat sasaran. Pasalnya, beberapa warga di lingkungannya yang menjadi penerima, bukan merupakan masyarakat yang menurutnya masuk pada kategori miskin.
“Di saya ada Tiga orang yang kebagian tapi masih muda. Masih bisa usaha dan ekonominya menurut saya tidak terlalu sulit,” ujarnya Ketua RT yang meminta namanya tidak disebutkan.
Baca Juga:Pemdes Bojongtengah Realisasikan APBDes Untuk InfrasrukturIni Pengakuan Kolonel yang Nabrak Sejoli di Nagreg Lalu Dibuang di Banyumas
Sementara, kata dia, ada masyarakat yang benar-benar miskin dan sangat kesulitan justru tidak mendapatkan BLT tersebut. “Saya juga bingung. Kalau saya bilang bahwa si A itu tidak layak paling dihapus. Diganti penerima kan gabisa karena datanya bukan dari desa. Sementara ada yang menurut saya sangat layak dapat tapi tidak jadi penerima,” ungkapnya.
Dia mengatakan, seharusnya data penerima bantuan itu bersumber dari masing-masing desa yang didata langsung oleh para ketua RT. Sehingga data akan lebih akurat dan tepat sasaran.
“Ini ga tau datanya dilihat dari mana. Bukan ditentukan oleh desa, sehingga menurut saya kurang tepat sasaran. Harusnya didata melalui RT karena RT lebih tau mana yang layak dan tidak layak,” tambahnya.
Sementara saat dikonfirmasi mengenai adanya informasi penyaluran yang kurang tepat sasaran, Sekretaris Dinas Sosial Bambang Soegiharta mengatakan, penyaluran sudah sesuai dengan data DTKS 1 percentil 1-10 dan sudah diverifikasi ulang melalui TKSK dan operator desa.
“Kalaupun masih ada data yang sudah tidak layak dapat, namun masih masuk daftar yang dapat BlT akan menjadi catatan kami untuk diperbaiki kedepannya,” jelas Bambang.(use/vry)