MEDIA masih malu-malu untuk menganalisa, hal-hal berikut ini:
•Jimat-Akur jilid 2 masih layak?
•Bagaimana nasib koalisi partai pendukung Jimat-Akur setalah Kang Jimat memilih banteng?
•Mungkinkan koalisi PDIP-PKS-Nasdem di tahun 2024 terbentuk dan mendukung Jimat-Akur?
•Apakah setelah 3 tahun, Jimat-Akur berkinerja baik?
Belum banyak forum-forum diskusi yang membahas itu. Di mana para akademisi, mahasiswa dan elit Parpol berdiskusi?
Padahal, publik menunggu. Ingin ada ulasan dari media, akademisi, elit parpol, atau misal koalisi berkumpul dan mengklaim keberhasilan.
Baca Juga:Libur Tahun Baru, Pantai Pondok Bali Ramai Dikunjungi WisatawanMau Berwisata? Ini Pantauan Arus Lalu Lintas di Jalancagak-Subang
Sebaliknya, bisa berupa kritik-kritik tajam dari koalisi (jika ada). Sah-sah saja kalau itu dilakukan di alam demokrasi ini. Tapi tidak ada. Atau ada, tapi belum banyak.
Banyak anyak pertanyaan mendasar yang bisa titik tolak bahasan itu. Mengapa Kang Jimat memilih bergabung PDIP? Benarkah banyak keuntungan yang didapat?
Misal: program dari pusat itu diakses lewat jalur PDIP? Perpres 87 tahun 2021 yang membahagiakan itu diakses lewat relasi PDIP?
Jika iya, maka sangat tepat pilihan Kang Jimat bergabung PDIP. Atau mungkin itu lobi Kang Jimat-tim dan koalisi via Gubernur Jabar?
Isi Perpres itu fokus mendukung konsep Kawasan Rebana made in Gubernur RK. Di dalamnya Subang ikut diuntungkan.
Kita ingat, beberapa kali Kang Jimat punya kesempatan mengajak RK ke jalur Cipendeuy-Serangpanjang yang baru dibuka. Mengajak pula meninjau pelebaran jalan Cupunagara-Cikole Lembang.
Kita juga tahu Kang Jimat seringkali ke pusat kekuasaan, melobi menteri-menteri strategis. Menarik program dari pusat dan menyampaikan program ke pusat.
Baca Juga:Melandainya Kasus Covid-19 Perekonomian Indonesia Membaik, Airlangga: Kebijakan Fiskal dan Moneter yang TepatApakah iPhone 14 Akan Keluar Tahun 2022? Kita Intip Bocoran Singkatnya
Tapi apapun, warga Subang patut bersyukur, melalui Perpres itu, triliunan rupiah dana APBN akan dikucurkan untuk membiayai proyek infrastruktur di Subang. Lima ruas pembangunan jalan baru, pelebaran jalan, pembangunan TPA Panembong dan pengembangan kawasan industri tertuang dalam Perpres itu.
Di momen liburan natal dan menjelang tahun baru 2022 terjadi kemacetan di beberapa titik. Mulai dari jalur kota Subang, Jalancagak hingga Ciater.
Kelak kemacetan itu akan terurai. Setalah ada jalur lingkar luar kota Subang dan jalan alternatif. Kendaraan masuk Subang bisa keluar tol Kalijati lalu masuk jalur Cipendeuy-Serangpanjang.