JAKARTA – Tahun 2022 merupakan tahun penting bagi The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dimana 3 (tiga) forum kerja sama ekonomi internasional besar dipimpin oleh negara anggota ASEAN, antara lain Indonesia menjadi Presidensi G20, Kamboja menjadi Ketua ASEAN, dan Thailand menjadi Ketua Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
Selain menjadi Presidensi G20, saat ini Indonesia juga menjadi Ketua Forum Highl Level Task Force on Economic Integration (HLTF-EI) dan juga akan melanjutkan kepemimpinan di Forum ASEAN pada tahun 2023.
Atas peran penting dan strategis ini, Kamis (6/1), telah dilakukan pertemuan antara Co-Sherpa G20 Edi Prio Pambudi, HLTF-EI Lead Indonesia Rizal Affandi Lukman, dan Deputy Secretary-General for ASEAN Economic Community (AEC) Satvinder Singh guna merumuskan berbagai langkah bersama dalam rangka sinergi dan kolaborasi antara G20 dan ASEAN.
Baca Juga:Diam-diam Charly Van Houten Ternyata Punya Tim Sepak Bola di Subang Berlaga di Liga 3KH. Hasan Abdullah Sahal Resmikan Masjid Al-Hamid di Pesantren Berbasis Wakaf Darul Falah Subang
“Kepercayaan yang diberikan oleh negara-negara anggota ASEAN untuk memegang tampuk kepemimpinan HLTF-EI tahun ini harus bisa dimanfaatkan oleh Indonesia secara maksimal. Untuk itu, Indonesia perlu mempersiapkan secara matang dan memainkan peran penting ini,” ungkap Rizal Affandi Lukman, Staf Khusus Menko Perekonomian selaku HLTF-EI Lead Indonesia.
Berkaitan dengan pemulihan pandemi Covid-19 sebagai prioritas utama G20 dan ASEAN, Co-Sherpa G20 Edi Prio Pambudi menyatakan pemulihan ekonomi harus merata dirasakan oleh seluruh negara di Kawasan, sejalan dengan tema Presidensi G20 tahun ini “Recover Together, Recover Stronger”. Sinergi dan kolaborasi dari berbagai forum internasional seperti G20 dan ASEAN menjadi semakin penting, terlebih dalam mengakselerasi program vaksinasi, mewujudkan kelancaran perjalanan dan upaya mitigasi datangnya pandemi di masa depan.
Sebagai Kawasan paling dinamis di dunia, ASEAN harus dapat merespon berbagai perubahan dan emerging issues dengan baik. Untuk itu, ASEAN terus mendukung upaya transformasi digital di Kawasan, salah satunya melalui ASEAN Agreement on E-commerce. Ke depannya, ASEAN berkomitmen untuk memperluas dan memperdalam cakupan kerja sama di bidang ekonomi digital melalui Digital Economy Framework Agreement yang diharapkan mulai dirundingkan pada tahun 2025.
Selain itu, sebagai tindak lanjut dari endorsement Leaders terhadap Consolidated Strategy on the Fourth Industrial Revolution for ASEAN pada KTT ASEAN ke-38 dan 39 di bulan Oktober 2021, ASEAN harus dapat menindaklanjuti amanat Leaders ke dalam rencana implementasi konkret revolusi industri di ASEAN yang dapat diterapkan oleh negara anggota ASEAN yang memperhatikan transisi penggunaan energi konvensional ke energi terbarukan oleh industri.