SUBANG-Membahas kasus pembunuhan nyawa ibu dan akan di Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021 lalu tidak pernah ada habisnya. Fakta-fakta pun terus bermunculan dari kasus perampas nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) yang sampai dengan saat ini belum juga diungkap pihak kepolisian. Fakta terbaru yang tak lain yakni pihak kepolisian dari Polda Jabar yang merilis sketsa wajah terduga pelaku belum lama ini.
Praktisi hukum sekaligus tokoh masyarakat di Subang, Dede Sunarya turut mengomentari sudah munculnya sketsa dari wajah terduga pelaku. Menurut Dede, biarpun pihak kepolisian sudah merilis dari sketsa wajah terduga pelaku itu, namun pihak kepolisian belum punya keyakinan yang mutlak dalam menetapkan tersangka.
“Dengan rilis sketsa wajah pelaku ini terindikasi penyidik masih belum punya keyakinan terhadap identitas dari pelaku,” ucap Dede Pasundan Ekspres di kantornya, pekan lalu.
Baca Juga:Antisipasi Predator Seks Di Lingkungan Pondok Pesantren di Subang, Ini yang Dilakukan FKGN dan Dai Kamtibmas Kabupaten SubangApakah Menelan Air Mani Bisa Bikin Hamil? Ini Kata Pakar
Dengan begitu, kata Dede, ia selaku praktisi hukum maupun tokoh masyarakat di Subang berharap secepatnya agar pihak kepolisian terus kembangkan kasus ini terlebih saat ini sketsa dari terduga pelaku sudah dipublikasikan kepada masyarakat. “Tentunya berharap kami masyarakat secepatnya penyidik menindak lanjuti pengembangan kasus ini supaya lebih terang siapa sebenarnya pelaku ini dan memberikan kepastian kepada masyarakat,” katanya.
Dede juga beranggapan jika dengan kasus yang terus berlarut-larut sampai dengan lima bulan ini belum juga dapat terungkap membuat kasus tersebut menjadi bias dan lebih sulit untuk diungkap. “Dengan semakin lamanya dan kita sudah melihat kerja keras dari polisi Polres Subang dan ditindaklanjuti oleh Polda Jabar, cuma berlarut-larutnya mungkin ini kasus yang sulit sehingga kasus nya jadi bias,” katanya lagi.
Kendati demikian, menurut Dede, pihak kepolisian pada kasus perampasan nyawa Tuti serta Amalia bekerja secara ekstra hati-hati dalam mengungkapnya. Pasalnya, dalam kasus ini menyangkut dari Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga pengungkapannya secara mutlak dari pembuktian yang tepat sasaran.
“Polisi dari Polres, Polda, maupun Bareskrim Polri sudah bekerja maksimal, hanya saja lebih hati-hati dalam mengungkap kasus ini. Kita tentunya dukung terus polisi dan semoga dapat segera mengungkap,” jelasnya.