Aris mengatakan, untuk mesin absensi finger print saat ini sudah tidak digunakan, namun tetap terpasang. Sebagai pilihan ketika sistem absensi online yang dibuat oleh Diskominfo eror, maka sementara bisa digunakan absensi finger print.
“Nah kan kadang namanya aplikasi bisa eror, bisa secara manual dulu dilakukan finger print, makanya finger print masih tetap dipasang walaupun tidak digunakan,” katanya.
Sementara itu salah satu ASN Dicky W (40) mengaku belum terbiasa dengan sistem absensi yang baru. Dia menilai lebih baik menggunakan finger print.
Baca Juga:Ini Cara Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang untuk Meningkatkan Ekonomi MasyarakatKecamatan Pusakajaya Targetkan 80 Persen Anak Divaksinasi Dosis Pertama
“Repot kalo kegiatan harus dilaporkan ke atasan pakai aplikasi tersebut selain absen,” katanya.
Warga Gang Pisang, Rahmayati (36) berharap dengan aplikasi tersebut tidak ada lagi ASN yang berada di rumah saat jam kerja. Ada saja ASN yang absen saja di pagi hari dan kembali lagi ke rumah.
“Dulu saya pernah liat ASN subang, absen pas masuk pagi, pulang ke rumah, mainin burung di kandang. Nah sore hari ke kantornya lagi absen pulang,” katanya.(ygo/ysp)