LEMBANG-Keberadaan minyak goreng di pasar tradisional Lembang mulai langka. Para pedagang hanya menjual stok lama, itu pun dengan harga tanpa subsidi dari pemerintah.
Meskipun pemerintah menggembar-gemborkan subsidi minyak goreng bagi masyarakat Indonesia, namun buktinya di pasar tradisional masih dijual dengan harga Rp20.000 per liter.
Salah seorang pedagang di Pasar Tradisional di Lembang Dadang mengakui penjualan minyak goreng menurun. Pasalnya harga yang Ia jual lebih tinggi dari pada di toko ritel modern.
Baca Juga:Diduga Dibunuh, Ota Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di KamarnyaTanggul di Dusun Galian Desa Patimban Limpas, Pemukiman Warga Terancam Banjir
“Pemerintah seakan membunuh pasar tradisional, lebih mengutamakan pengusaha toko ritel modern, padahal di pasar tradisional semua lini masyarakat masuk untuk berbelanja,” ujarnya.
Dadang mengatakan, subsidi kebutuhan pokok minyak bagi warga yang kurang mampu tidak sampai terhadap masyarakat kecil yang ada di daerah.
“Kan masyarakat itu tidak semua mampu untuk datang ke ritel modern, ada yang belanja di warung ada yang belanja di pasar, tapi harga tetap tinggi, makanya Ada yang mengeluh kenapa mahal? seakan pasar tradisional kemahalan dalam harga, kami pedagang di pasar tradisional merasa diadu domba kan dengan pembeli oleh pemerintah, dalam berita harga minyak turun nyatanya pas ke pasar tidak,” paparnya.(eko/sep)