Wisatawan Diminta Waspada Masuki Jalur Rawan Longsor Daerah Lembang

EVAKUASI: Petugas mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan sisa material longsor yang masih menggantung di tebing. DOK PASUNDAN EKSPRES
EVAKUASI: Petugas mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan sisa material longsor yang masih menggantung di tebing. DOK PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

BANDUNG BARAT–Para wisatawan yang memasuki kawasan wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta untuk tetap waspada. Pasalnya, jalur alternatif objek wisata rawan terjadi bencana longsor saat memasuki puncak musim hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo meminta wisatawan untuk mewaspadai bencana longsor di jalur alternatif objek wisata Lembang saat memasuki puncak musim hujan.

Hal ini berdasarkan informasi yang diterima BPBD KBB dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa puncak musim hujan ini diprediksi akan terjadi pada akhir Januari 2022 ini.

Baca Juga:Safari Silaturahmi Manajeman Ponpes As-Syifa Sagalaherang, Perkuat Sinergitas dengan Berbagai PihakEdukasi Pelanggan, Alat Pengukur dan Pembatas Disosialisasikan, KWh Meter Listrik Sebaiknya Ditempatkan di Depan Rumah

“Saat puncak musim hujan ini, biasanya terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang yang bisa memicu bencana longsor, terutama di daerah rawan seperti jalur alternatif menuju objek wisata Lembang. Jadi, bagi wisatawan yang akan berlibur di objek wisata Lembang, harus meningkatkan kewaspadaan dan senantiasa untuk berhati-hati manakala terjadi cuaca ekstrem karena ada beberapa titik (jalur alternatif) yang rawan longsor,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (30/1).

Pihaknya mencatat jalur alternatif yang rawan longsor itu yakni, dari mulai sepanjag Jalan Cisarua, Parongpong, Maribaya, Cikole, Cikahuripan, dan sekitar jalur objek wisata Curug Cimahi yang sudah longsor dan hingga kini belum diperbaiki.

”Khusus untuk di sekitar Curug Cimahi, sementara waktu dilakukan penanganan darurat, seperti buka tutup dan untuk kendaraan besar diimbau tidak melintas dulu,” kata Duddy.

Duddy mengatakan, jalur alternatif tersebut memang rawan terjadi longsor dan harus diwaspadai wisatawan karena daerah itu memiliki kontur tanah yang labil dan tingkat kemiringan tebingnya pun sangat curam.

”Apalagi sudah hampir satu bulan ini, tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata Lembang meningkat, walaupun masih dibatasi,” ucapnya.

Dalam menghadapi potensi longsor di jalur objek wisata Lembang saat puncak musim hujan ini, pihaknya tetap melakukan kesiapsiagaan dengan cara menetapkan status siaga darurat bencana hingga akhir April 2022. ”Upaya itu perlu dilakukan karena objek wisata Lembang ini salah satu tujuan wisata favorit di wilayah Bandung Utara, jadi kesiapsiagaan harus dilakukan,” terangnya.

0 Komentar