SUBANG-Masyarakat harus tetap waspada akan ancaman demam berdarah (DBD). Di Kecamatan Sagalaherang tercatat ada empat orang terkena DBD selama awal tahun 2022 ini. Puskesmas Sagaleherang menghimbau agar masyarakat menerapkan pola 3M+ untuk pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti.
Kepala Puskesmas Segalaherang dr Gunawan mengatakan, data dari tanggal 1 Januari 2022 sampai saat ini ada empat masyarakat Segalaherang yang terjangkit DBD.
“Ada empat warga yang terkena DBD, itu kita ketahui setelah uji laboratorium sampel darahnya ,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Satu Dari Empat Pelaku Curanmor di Karawang Ditembak PolisiVaksinasi Gencar di Tingkat Desa
Gunawan mengungkapkan, sebagai bentuk pencegahan agar masyarakat tidak terkena DBD, puskesmas membagikan bubuk abate ke masyarakat. Dengan bubuk abate itu diharapkan telur dan jentik nyamuk aedes aegypti tidak berkembang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, DBD perlu menjadi perhatian. Tercatat Januari hingga Nopember ada 246 kasus DBD.
Angka tersebut, kata dr Maxi, masih di bawah angka kasus pada tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 280 kasus.
Sementara di tahun 2021, kata dr Maxi, sudah memasuki tahun kedua setelah di tahun 2019 Subang masuk kejadian luar biasa (KLB). Tiga tahun kemudian yaitu 2024, tentunya patut diwasapadai sebagai tahun KLB DBD di Subang.(ygo/ysp)