SUBANG-Pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang membuat masyarakat terdampak dari segi perekonomian. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang awalnya bekerja kini menjadi pengangguran. Pemerintah pusat dan daerah sudah melakukan segala upaya agar perekonomian masyarakat tetap stabil, mulai dari bantuan sosial dan juga Pemulihan Ekonomi Masyarakat (PEN).
Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang, kurun jangka 2020-2021 yang merupakan kondisi sulit di tengah pandemi tercatat ada penambahan 8.806 warga Subang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang H. Deden Hendriana mengatakan, mengenai bantuan terhadap masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah dilakukan pemberian bantuan mulai dari bantuan pemerintah pusat seperti Bantuan sosial tunai, PKH, BPNT, dan BLT. “Pemerintah sudah berupaya agar dikondisi sulit seperti ini, masyarakat mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Baca Juga:Cara Aman Minum Kopi Jika Kamu Mempunyai Penyakit Darah Tinggi5 Manfaat Lidah Buaya, Bisa untuk Perawatan Wajah hingga Melancarkan Pencernaan
Dijelaskan Deden, kurun tahun 2020-2021 merupakan kondisi yang berat. Tidak sedikit perusahaan merumahkan dan mem-PHK karyawannya, yang secara otomatis penghasilan menjadi berkurang atau malah penghasilan menjadi hilang. “Baik dari pekerjaan, perdagangan dan lainya berdampak,” katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Subang, M Solihin mengungkap, BPS mencatat masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan tahun 2020 hingga 2021. “Tahun 2020, ada sebanyak 351.885 orang. Tahun 2021 bertambah menjadi 360.691 orang. Artinya ada warga Subang baru yang hidup di bawah garis kemiskinan sebanyak 8.806 orang,” ungkapnya.
Dijelaskan Solihin, untuk masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan ada indikatornya. Mulai dari pendapatan perbulan keluarga hanya Rp472.525 saja, termasuk dari kondisi tempat tinggalnya. “Penghasilan yang perbulannya jauh dari penghasilan pada umumnyanya,” katanya.
Solihin menambahkan, dari jumlah penduduk Kabupaten Subang yang mencapai 1.608.594 orang, yang putus sekolah atau tidak bersekolah lagi juga masih banyak. Ada 35,25 persen dari jumlah penduduk Subang. “Itu dari hasil sensus,” tandasnya.(ygo/vry)