Tiba-tiba mahasiswanya membludak. Unsub makin besar dan dikenal. Begitulah hebatnya politik dan kekuasaan. Make it happen.
Di suatu waktu saya masuk ke ruangan radio kampus. Mahasiswa di dalam ruangan itu kaget, tidak kenal saya. Suasana cair setelah saya memperkenalkan diri sebagai kakak kelas. Mahasiswa Fikom angkatan 2006.
Radio kampus itu masih bernama US Radio. Tidak diubah sejak dibentuk tahun 2008 lalu. Saat saya minta “Menteri” Kominfo BEM Unsub mendirikan radio dan menamainya.
Baca Juga:Resmikan Alun-alun Aimas di Sorong, Ridwan Kamil: Bentuk Persaudaraan Jabar-PapuaBNI Purwakarta Akselerasi Penyaluran BPNT
“US” bisa disebut Universitas Subang, Urang Subang. “Biar keren juga, bisa juga seperti United State” begitu kira-kira kata Ahmad Syamsudin, Menkominfo BEM.
Saya hanya minta agar para “menteri” membuat program yang kelak akan terus dikenang. Jangan hanya seremonial. Radio itu salahsatunya.
Kini alat-alatnya sudah lengkap. Tapi saya belum mendengar langsung, apa saja program siaran di US Radio 107.8 FM itu.
Saya berbincang dengan mahasiswa. Menyemangati dan menyarankan agar konten siaran radio harus menarik dan bermutu. Seperti radio Trijaya FM yang kemudian dibeli jaringan MNC Group.
Yang terbaru, mahasiswa bisa meniru kreatifitas penyiar radio-jurnalis podcast ‘Serial’ di Amerika, Sarah Koenig. Konsisten menyiarkan liputan kriminal. Pendengar radio-pemirsa bisa mengikuti streaming ‘Serial’ untuk mendengar kisah kriminal, tapi ini yang nyata. Hasil liputan investigasi.
Kerja keras kru ‘Serial’ membuahkan hasil. Akhirnya diakuisisi oleh The New York Times. Perusahaan media yang lebih besar dari KOMPAS di Indonesia. Nilainya lebih dari Rp200 miliar. Sebuah penghargaan atas inovasi dan kreativitas.
Kini, aula kampus biru Unsub itu pun tampak lebih gagah. Tapi tidak berwarna biru seperti dulu. Dibangun dua lantai. Tetap tidak menghilangkan fasad bagian depan. Mirip ciri khas bangunan Sunda: Capit Gunting. Tanpa runcing bagian atasnya.
Baca Juga:Aqua Subang Bantu Perbaiki JalanTebar Senyum, YBM PLN UP3 Purwakarta Santuni 70 Anak Yatim dan Dhuafa
Saya pernah bertanya langsung ke Rektor Unsub Dr. Moeslihat. Lengkapnya: Dr. Ir. H. A. Moeslihat Komara, M.Si. Apa rahasia memajukan Unsub?
“Kita menata ulang manajemen. Terutama sistem keuangan. Ada fakultas yang besar dan kecil. Semua bagian dari Unsub, tidak boleh masing-masing,” kata Pak Rektor dengan bahasa yang tenang.