Tolak Rekomendasi Pembatasan Pupuk Subsidi, HKTI: Petani Butuh Beberapa Jenis Pupuk

ILUSTRASI: Petani Karawang panen padi yang didukung dengan penggunaan pupuk subsidi pemerintah. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
ILUSTRASI: Petani Karawang panen padi yang didukung dengan penggunaan pupuk subsidi pemerintah. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Panitia Kerja (Panja) Komisi IV DPR RI mengeluarkan rekomendasi terkait pupuk bersubsidi. Salah satu rekomendasi tersebut adalah pengurangan jenis pupuk yang disubsidi menjadi dua jenis saja, yaitu untuk jenis urea dan NPK saja.

Sedangkan, sebelumnya terdapat enam jenis pupuk yang disubsidi yang juga sangat dibutuhkan para petani. Empat jenis pupuk yang subsidinya akan dicabut jika usulan tersebut dikabulkan adalah SP36, ZA, Organik dan Organik Cair.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Himpunan Kerukutan Tani (HKTI) Kabupaten Karawang, Indriyani menolak dan meminta agar usulan dari Panja Komisi IV DPR RI tersebut dicabut. Karena usulan tersebut akan sangat berdampak kepada petani di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang yang notabene mayoritas merupakan petani padi.

Baca Juga:Bejat! Pria Cabuli Anak Tirinya, Pelaku Terancam 15 Tahun PenjaraRendang Makanan Khas Daerah Minangkabau, Terenak di Dunia, Begini Filosofinya

Sebab, tanaman padi sangat membutuhkan pupuk-pupuk tersebut, khususnya pupuk organik untuk membantu meningkatkan unsur hara tanah.

“Unsur Hara tanah di Karawang sudah kurang, untuk mempertahankan kesuburan tanah dibutuhkan pupuk organik selain pupuk urea. Unsur Hara yang kurang sangat berdampak kepada tanaman, sebab kandungan-kandungan dalam tanah yang dibutuhkan tidak bisa terserap saat unsur Hara rendah,” ujarnya.

Indriyani juga meminta agar Pemerintah tidak menilai kebutuhan pupuk di Indonesia secara general. Sebab kebutuhan pupuk di setiap daerah bisa berbeda, tergantung kepada jenis tanaman dan unsur tanah.

“Pusat jangan mengeneralisir potret kebutuhan pupuk secara nasional, tapi bisa memetakan kebutuhan pupuk di daerah. Apalagi di Karawang ini yang notabene petani padi dengan tiga kali masa panen, sangat membutuhkan beberapa jenis pupuk,” katanya.

Senada, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat, Juharsa mengatakan, jika subsidi pupuk dicabut maka petani akan menjerit. Sebab, selain pupuk urea petani di Karawang juga menggunakan pupuk SP36 dan Organik.

“Saya jelas menolak usulan pencabutan subsidi pupuk tersebut. Kalau subsidi dicabut biaya produksi tanam juga akan naik. Apalagi kami bukan cuma pakai pupuk urea karena yang bisa kami dapatkan sangat terbatas, kami juga pake SP36 dan Organik,” katanya. (use/vry)

 

0 Komentar