Fisik saja tak menjamin kinerja wasit menjadi baik. Mental berpengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja wasit. Itu salah satu temuan Dr Deni Mudian MPd. Dosen muda, yang gelar Doktornya masih hangat disematkan.
YUSUP SUPARMAN, Subang
Dr Deni Mudian MPd. Begitu sekarang nama lengkapnya ditulis. Apalagi tulisan Dr (dibaca Doktor), mesti ditulis. Gelar S3 itu baru saja diperoleh Dr. Deni. Belum lama ini, Jumat, 18 Februari 2022 lalu.
Usianya masih muda. Baru kepala tiga, kelahiran Subang, 07 Juni 1990. Tapi sudah doktor. Terbilang jarang, usia muda sudah Doktor.
Baca Juga:Cara Membuat Teh Talua, Minuman Populer Khas Sumatera BaratDidampingi Istri, Kang Jimat Takziyah ke Rumah Duka Santri Korban Kebakaran
Di Universitas Subang, baru dua doktor di bidang olahraga. Dr Deni tercatat sebagai doktor bidang Ilmu Pendidikan Jasmani. Jebolan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) ini punya motivasi kuat. Ingin terus belajar. Kemajuan olahraga di berbagai daerah begitu pesat. Itulah satu dari sekian alasan Dr Deni terus kuliah. S1, S2 hingga S3, semua bidang olahraga.
Gelar Doktor itu, harapannya bisa berkontribusi untuk kemajuan olahraga. Terutama di Subang, daerah kelahirannya. Apalagi, dia sebagai pengurus di KONI Subang. Salah satu tempat baginya untuk berkontribusi bagi kemajuan olahraga.
Pengaruh Latihan Psikologis dan Kebugaran Jasmani Terhadap Peningkatan Kinerja Wasit Jawa Barat dalam Memimpin Pertandingan Sepakbola. Itu adalah judul disertasinya. Salah satu syarat untuk meraih gelar Doktor.
Psikologis wasit penting dalam pertandingan sepakbola. Bukan hanya kebugaran jasmani. “Fisik yang bagus tidak menjamin akan bisa menampilkan kinerja terbaiknya, tapi harus ada latihan mental juga,” kata Komisi Wasit PSSI Subang ini.
Psikologis mempengaruhi kinerja wasit. Mentalnya buruk, kinerjanya buruk. Apalagi wasit sepak bola. Paling jadi sorotan penonton. Kerap ‘disalahkan’ penonton, kalau tim jagoannya kalah. Makanya mental wasit perlu dilatih.
Banyak penelitian di luar negeri, dengan latihan mental dapat meningkatkan kinerja wasit. Pun dengan hasil penelitian Dr Deni. Dengan latihan mental, kinerja wasit meningkat.
Baca Juga:Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Urutan ke-5, Polres Subang Tilang 134 KendaraanPedagang Tahu Goreng di Subang, Keluhkan Kenaikan Harga Minyak Goreng
Latihan mental ada tiga. Imagery (visualisasi), rileksasi dan penggabungan keduanya. Ada yang menarik perlu yang perlu dibahas. Yakni latihan Imagery, wasit membayangkan suasana pertandingan.