SUBANG–Kantor Pos Subang saat ini tengah menyalurkan bantuan pemerintah kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan pemerintah secara tunai tersebut sebesar Rp600 ribu untuk bulan Januari, Februari dan Maret. Bantuan tersebut diperuntukan untuk membeli sembako.
Data yang diterima Kantor Pos Subang, ada sekitar 160 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantuan dari pemerintah. Penyaluran bantuan tersebut melibatkan sekitar 80 petugas pos termasuk pekerja harian lepas. Targetnya setiap hari menyasar 15 ribu penerima.
Pemerintah menargetkan penyaluran bantuan itu selesai selama dua minggu sejak 20 Februari. Di Subang, penyaluran bantuan dimulai sejak 22 Februari.
Baca Juga:Minum Susu Sebaiknya Setelah Olahraga atau Sebelum Olahraga? Ini ManfaatnyaManfaat dari Olahraga Kardio serta Contohnya
Masyarakat dapat mengambil bantuan pemerintah tersebut di kantor desa/kelurahan dan tempat lain yang disepakati oleh kantor pos dan pemerintah setempat. Pengambilan bantuan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jadwal pembagian bantuan itu telah dikirim sebelumnya oleh Kantor Pos.
Executive Manager Kantor Pos Subang, Arief Ilman Yusra menyampaikan, Kantor Pos mendapat penunjukan dari Kemensos sebagai penyalur bantuan.
Mengenai data penerima bantuan tersebut, Kantor Pos Subang menerimanya dari Kantor Pos pusat. Data penerima yang sekarang menerima bansos, kata Arief, berasal dari data eks penerima berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kantor Pos menyebut, program bantuan pemerintah ini bernama Bantuan Sosial Sembako (BSS).
“Selain menyalurkan bantuan, kami juga melakukan biotegging yaitu mengambil posisi rumah penerima bantuan dan berikut foto rumah tampak depan,” ungkap Arief ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/2).
Arief menyampaikan, di setiap titik penyaluran bantuan terdapat petugas petugas verifikator dan juru bayar. Proses pembayaran untuk setiap penerima sekitar lima menit.
Ketersediaan jaringan internet di setiap titik penyaluran sangat penting. Sebab proses verifikasi dan pembayaran mengandalkan jaringan internet. Arief mengakui, di beberapa daerah pelosok terkendala jaringan internet.
“Tapi kita ada metode offline, yang nanti bisa diupdate ketika sudah ada sinyal,” ujarnya.
Baca Juga:Prajurit TNI, Raih Sabuk Emas Kick Boxing Bali Open 2022Temui Petani Sawit, Menko Airlangga Tampung Aspirasi Keberlanjutan Program Jokowi
Sementara itu, apabila ada penerima bantuan yang meninggal dunia atau tidak ada ahli warisnya, maka bantuan tersebut dianggap gagal bayar. Kantor Pos akan mengembalikan uang tersebut kepada pemerintah. (ysp)