PPKM untuk Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 14 Maret, Menko Airlangga Sebut Vaksinasi akan Dipercepat

PPKM untuk Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 14 Maret, Menko Airlangga Sebut Vaksinasi akan Dipercepat
0 Komentar

JAKARTA-Pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk luar Jawa-Bali dari 1 hingga 14 Maret 2022, mengingat masih terjadi tren kenaikan kasus COVID-19 harian di luar Jawa-Bali.

“Perpanjangan (PPKM) dilakukan antara 1-14 Maret luar Jawa-Bali,” kata Menteri Koordinator Bidang Prekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM luar Jawa-Bali dalam konferensi pers daring di Jakarta, Minggu (27/2).

Airlangga mengatakan, Pemerintah segera mempercepat vaksinasi COVID-19 dosis kedua dan penyuntikan vaksin untuk kelompok lanjut usia di luar Jawa-Bali guna menekan tingkat penularan virus Corona.

Baca Juga:Akademisi Olahraga Apresiasi Kinerja KONI Subang, Ingatkan Program DBONLuncurkan G20 Studies Center, Menko Airlangga: Wariskan Ilmu Pengetahuan bagi Generasi Mendatang

“Cakupan dosis kedua dan lansia akan dipercepat agar indikatornya mirip dengan di Jawa,” ucap Airlangga.

Menko Airlangga menyebutkan masih terdapat provinsi di luar Jawa-Bali yang tingkat vaksinasi dosis pertama masih di bawah 70 persen, vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen.

Provinsi dengan vaksinasi dosis pertama di bawah 70 persen adalah Maluku, Papua dan Papua Barat.

Kemudian, provinsi dengan vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen adalah Sulawesi Tengah, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

“Sementara untuk booster (dosis vaksin penguat) masih di bawah 10 persen,” ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan bahwa secara keseluruhan kasus COVID-19 harian di luar Jawa-Bali masih mengalami kenaikan. Total kasus di luar Jawa-Bali berkontribusi 31,7 persen dari kasus nasional atau sebesar 183.484 kasus.

Sementara dari indikator keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR), rata-rata BOR rumah sakit (RS) di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen.

Baca Juga:Revitalisasi Pasar Diklaim Ridwan Kamil untuk Perbaiki Pertumbuhan Ekonomi di JabarPuluhan Tahun Kumuh dan Tidak Tertata, Ridwan Kamil Sebut Pasar Cisarua Kini SNI

“Sumatera Utara dengan kasus aktif 23.563 kasus, BOR-nya masih 35 persen dengan (tempat tidur) konversi 20 persen. Kalimantan Timur kasus aktif 19.573 kasus, BOR 41 persen, konversi 24 persen, Sulawesi Selatan kasus aktif 18.954, BOR 29 persen dan konversi 23 persen,” kata Airlangga.

Secara keseluruhan, kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, rata-rata BOR di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen, masih di bawah nasional 36 persen. (rls)

0 Komentar