SUBANG-Tidak banyak yang tahu, Ketua KONI Subang Asep Rochman Dimyati (ARD) ternyata menyimpan goong berusia lebih dari 200 tahun atau dua abad.
Goong itu warisan dari leluhur keluarga besar ARD. Menurutnya, goong itu sudah diturunkan ke 8 generasi. Tapi tidak setiap generasi dipercaya menerima goong itu.
“Umurnya ini sudah ratusan tahun, mungkin dua ratus tahun lebih. Warisan dari leluhur keluarga besar kami. Tapi tidak semua keturunan dipercaya, saya yang dipercaya memegang goong ini. Yang lain beda lagi,” ujar ARD saat ditemui di kediamannya.
Baca Juga:Kantor Kas Wanayasa BPR Nusamba Plered Pindah Alamat, Hadir Lebih Dekat, Pelayanan Lebih MaksimalDisebutkan 14 Kali dalam Al-Qur’an, Ini Manfaat Buah Anggur untuk Kesehatan Menurut dr. Zaidul Akbar
ARD mengungkapkan, menurut cerita dari orang tuanya, goong itu digunakan bukan untuk gamelan. Tapi semacam tanda sirine untuk memberitahu warga jika terjadi sesuatu.
Goong yang berada di kediaman ARD berjumlah 16 buah. Dari yang terkecil hingga ukuran besar. Belum dapat dipastikan dari mana leluhur ARD mendapat goong tersebut. Kini hanya dipajang saja di sekitar rumahnya.
Tapi ARD mengakui ada aura magis tertentu di malam hari jika berada di sekitar goong tersebut. “Ya dipajang saja, kalau orang tua dulu disimpannya di goah, tempat menyimpan beras. Memang sih ada aura tertentu kalua malam hari. Saya juga tidak paham hal begitu,” tandasnya.
Menurutnya, goong itu sempat ada yang menawar Rp1,5 miliar. Tapi ARD tidak mau menjualnya. Sebab itu warisan keluarga besar dan leluhurnya. “Berapa pun tidak akan dijual. Ini peninggalan keluarga,” katanya.
Asep Rochman Dimyati yang kini menjadi Ketua KONI Subang memang tengah populer. Namanya mencuat menjadi salahsatu bakal calon Bupati Subang yang dibidik oleh Partai Nasdem.
Berdasarkan silsilah keluarganya, ARD masih keturunan para pendiri Subang. Memiliki nasab dari Raden Rangga Martayudha yang hidup di tahun 1800-an saat Tuan Hoffland masih menguasai perkebunan teh di Subang.
Bersama Honffland, Raden Rangga Martayudha berjasa membuat jalan menuju Bukanagara. Kini petilasannya pun masih bisa ditemukan. Raden Rangga Martayudha kelak memiliki anak Raden Rangga II lalu memiliki 8 cucu, di antaranya Raden Adisaputra.