Berjumlah 9 Orang, WNI Masih Terjebak Di Lokasi Perang Ukraina

Berjumlah 9 Orang, WNI Masih Terjebak Di Lokasi Perang Ukraina
9 Orang Jumlah WNI Masih Terjebak Di Lokasi Perang Ukraina. Foto : kemlu.go.id
0 Komentar

Internasional – Konflik antara Rusia dan Ukraina belum berakhir, sebanyak 9 orang Warga Negara Indonesia masih terjebak di lokasi perang tersebut.

Mereka masih terjebak di Chernihiv tempat terjadi konflik. Sulitnya akses evakuasi juga kerana koridor kemanusiaan yang disepakati Rusia-Ukraina belum berjalan efektif di lapangan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha menjelaskan hingga kini, pihaknya telah memulangkan 120 dari 165 WNI yang ada di Ukraina.

Baca Juga:Harga dan Spesifikasi iPad Air 2022, Lebih Powerfull Dibanding Pendahulunya?Ridwan Kamil: Perfilman Indonesia sebagai Bentuk Identitas dari Budaya Bangsa

“Artinya, pascaketibaan 80 WNI menggunakan pesawat evakuasi khusus 3 Maret lalu, ada 40 lagi yang sudah bisa kita evakuasi keluar dari Ukraina,” katanya, Kamis, 10 Maret 2022

Dipaparkan, sebanyak 13 WNI masih dalam upaya evakuasi. Sembilan WNI di antaranya berada di Chernihiv, empat sudah berada di Lviv, dua dari Dimitrov, dan dua dari Kharkiv.

Menurut Judha, Lviv merupakan wilayah Ukraina bagian Barat yang relatif lebih aman.

Beliau memastikan pihaknya akan terus berusaha mengevakuasi sembilan WNI di Chernihiv. Koridor kemanusiaan di sana belum berjalan efektif di lapangan.

“Upaya koridor kemanusiaan ternyata tidak efektif di lapangan. Kami sudah mengupayakan penjemputan dan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di lapangan, namun masih terjadi pertempuran di rute evakuasi,” ujarnya.

Sementara itu, dia menyebutkan sebanyak 32 WNI memilih tetap tinggal di Ukraina karena sebagian besar dari mereka menikah dengan pria warga negara Ukraina, sementara pemerintah setempat melarang pria dewasa untuk meninggalkan negara itu.

“Atas pilihan sendiri (mereka) memilih untuk tinggal bersama keluarganya. Dari 32 WNI itu juga termasuk pejabat dan staf esensial KBRI,” ujarnya.

Baca Juga:Sedang Alami Quarter Life Crisis? Buku Ini Jadinya SolusinyaRekomendasi Pantai Yang Wajib Dikunjungi Setelah Selesai Nonton MotoGP Di Mandalika

Judha mengatakan jumlah WNI di Ukraina selalu bertambah dari data awal sebelum terjadinya serangan Rusia pada 24 Februari lalu.

Hal tersebut merupakan sebuah tantangan yang kami hadapi karena ada WNI yang tidak lapor diri sejak awal, padahal kami sudah meminta untuk keakuratan dan kecepatan respons dari KBRI. Tentu, data yang akurat menjadi kunci utama,” katanya.

Dia membantah kabar adanya WNI yang disandera di Ukraina. Semuanya dalam kondisi aman dan selamat, ujarnya.

“Mereka hanya tidak bisa bergerak karena jalur penjemputan masih menjadi zona pertempuran. Ketika sudah ada jaminan safe passage, kita segera lakukan evakuasi,” katanya. (Fin/Yni)

0 Komentar