BANDUNG – Di Kabupaten Indramayu, seorang Kiai menjadi korban pembacokan. Pelaku pembacokan sudah ditangkap oleh Polda Jawa Barat, adapun motif pelaku dibeberkan polisi saat konferensi pers.
Kiai Farid Ashr Wadahr atau Gus Farid menjadi korban pembacokan lantaran pelaku merasa terganggu dengan wirid yang dilakukan di Ponpes An Nur, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo menyatakan, saat dilakukan pemeriksaan pelaku sehat secara kejiwaan dan fisik.
Baca Juga:Cerita Maret Bersejarah di Subang, Tonggak Kemerdekaan Indonesia (Bagian 1)Tim Inti GMC Jawa Barat Dilantik: Konsisten pada Kerja-kerja Penanganan Kemiskinan Masyarakat
Pelaku berinisial SRN (33) yang merupakan warga Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, kemudian memutuskan melakukan pembacokan Kiai Farid, karena perbedaan pandangan tersebut.
Kombes Pol Ibrahim mengungkapkan, pelaku juga menyatakan bahwa ada perbedaan pandangan terkait dengan wirid. Sehingga tidak suka aktivitas Gus Farid.
“Motif pelaku ialah merasa terganggu ada aktivitas zikir di malam hari yang mendatangkan banyak orang,” katanya.
“Bahwa tersangka ini memiliki paham yang berbeda, sehingga tidak menyukai dzikir dan wiridan tersebut,” tutur Ibrahim, kepada wartawan.
Perbedaan pandangan terkait wirid itu, kemudian menjadi motif pelaku melakukan pembacokan kepada Kiai Farid yang merupakan ketua Jatman Kabupaten Indramayu. (rc/idr)