Guru Ngaji Miliki Peran Strategis Pembinaan GSSK, Gerakan Santri Siaga Kependudukan

PEMBINAAN: Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan pada kegiatan Pembinaan Gerakan Santri Siaga Kependudukan (GSSK) tingkat Kabupaten Bandung Barat di Lembang, Kamis (17/3). DOK BAG PROKOMPIM SETDA KBB
PEMBINAAN: Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan pada kegiatan Pembinaan Gerakan Santri Siaga Kependudukan (GSSK) tingkat Kabupaten Bandung Barat di Lembang, Kamis (17/3). DOK BAG PROKOMPIM SETDA KBB
0 Komentar

BANDUNG BARATPara guru ngaji ataupun ustadz yang ada di Kabupaten Bandung Barat memiliki peran strategis dalam membentuk dan mengembangkan wawasan dan karakter para santri menjadi pribadi yang lebih baik. Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan pada kegiatan Pembinaan Gerakan Santri Siaga Kependudukan (GSSK) tingkat Kabupaten Bandung Barat di Lembang, Kamis (17/3).

Dia menjelaskan gerakan santri siaga kependudukkan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR).

“Saya berharap para santri memiliki pengetahuan yang utuh tentang dampak dan manfaat dari kependudukkan sebagai upaya pembentukkan generasi berencana agar dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian didalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Baca Juga:Latihan Perdana di Banten, BRT Subang United Diterjang Banjir BandangRumah RJ Solusi Terciptanya Azas Keadilan, Bantu Penyelesaian Masalah Tanpa ke Pengadilan

Hengki berpesan, kepada guru pengajar dan ustadz agar memberikan pemahaman kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat tentang keluarga.

“Nantinya mempunyai komitmen membentuk keluarga yang benar, terencana, dan membawa kebaikan. Sehingga Bandung Barat Berkah yang di idamkan dan Jabar Juara Lahir Batin bisa terpenuhi dengan adanya keluarga terencana,” ungkapnya.

Dia pun mendorong pesantren berperan aktif dalam mengatasi masalah kependudukan.
Menurutnya, program pembinaan Guru GSSK di Kabupaten Bandung Barat dinilai cukup penting saat ini.

“Kependudukan merupakan masalah bersama yang membutuhkan kepedulian dari semua pihak, bahkan pesantren menjadi salah satu wahana yang tepat untuk mensosialisasikan masalah kependudukkan tersebut,” pungkasnya.(rls/sep)

 

0 Komentar