Indonesia Resmi Luncurkan Mobil Listrik, PLN Siap Berpartisipasi

Indonesia Resmi Luncurkan Mobil Listrik, PLN Siap Berpartisipasi
Indonesia Resmi Luncurkan Mobil Listrik, PLN Siap Berpartisipasi. Foto : instagram jokowi
0 Komentar

Otomotif – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Fasilitas produksi keluaran Hyundai Motor ini menjadi pelopor pabrik mobil listrik yang hadir di Indonesia.

Presiden Jokowi menjelaskan kedepan kendaraan listrik harus menjadi jenis transportasi utama negara Indonesia. Dalam acara peresmian pabrik mobil listrik ini, diharapkan dapat mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia.

“Ini momen yang saya tunggu-tunggu, karena kita ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik yang ramah lingkungan” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Maret 2022.

Baca Juga:Pengcab Taekwondo Subang Miliki 5 Wasit Baru Berlisensi Tingkat Daerah, 2 Tingkat NasionalPembalap Jabar Juara Grand Prix Macau 1970, Diberi Hadiah Nonton MotoGP Mandalika oleh Ridwan Kamil, Usianya Kini 83 Tahun

Bukan hanya mobil listrik saja, Presiden juga menjelaskan Indonesia akan memulai pembentukan pabrik battery cell pada tahun ini. Dengan adanya pabrik baterai mobil listrik, maka Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri dan ekosistem kendaraan listrik.

“Kita punya nikel, cobalt dan bauksit yang semua merupakan komponen utama battery cell dan kendaraan listrik. Ini 2022 jadi momen penting pengembangan baterai litium,” ujarnya.

PT PLN (Persero) juga siap mendukung masifnya kendaraan listrik ini. Dengan masifnya kendaraan listrik maka target cabon neutral pada 2060 bisa tercapai.

“Kami PLN tentu saja mendukung penuh dan berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari infrastruktur listrik, pasokan hingga membuat ekosistem tersebut,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir bersama Presiden dalam peresmian pabrik mobil listrik di Indonesia.

Darmawan menjelaskan, PLN telah melakukan banyak hal dalam mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan. Mulai dari masifnya pembangunan pembangkit EBT yang tertuang dalam RUPTL juga beberapa program seperti dedieselisasi PLTD, retirement PLTU sampai pada program co-firing di PLTU.

“Kami berharap dengan masifnya kendaraan listrik maka pengurangan emisi di sektor transportasi bisa tercapai. Karena pengurangan emisi tidak hanya dari sektor kelistrikan tetapi juga transportasi,” kata Darmawan.

Demi mensukseskan rencana tersebut, PLN menargetkan ada 24.720 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik hingga 2030 mendatang. Saat ini total SPKLU yang ada di Indonesia sebanyak 267 unit di 195 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

0 Komentar