Lifestyle – Banyak orang menggunakan obat nyamuk bakar dengan alasan utuk mencegah dari gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit DBD.
Kabar buruknya, obat nyamuk bakar tidak direkomendasikan oleh ahli, khususnya untuk penggunaan di dalam ruangan, apalagi saat tidur.
Perlu digaris bawahi, obat nyamuk bakar pada kenyataannya mengandung beberapa bahan kimia berbahaya.
Baca Juga:Masker Alami Untuk Memutihkan Wajah, Ini DaftarnyaDeretan Rumah Adat Jawa, Beserta Filosofinya
DEET adalah salah satunya. Bahan kimia ini terdaftar sebagai pestisida, dan merupakan pengusir serangga terampuh yang ada di pasaran.
DEET sendiri diangggap sebagai zat yang terbilang aman, dan penggunaannya sudah mendapatkan ijin dari Environmental Protection Agency (EPA).
Mengenai obat nyamuk, bahayanya adalah terletak pada Octachlorodipropylether (S-2). Saat terhirup manusia, bahayanya adalah risiko kanker paru-paru, karena sifatnya yang karsinogenik.
Bukan hanya itu, obat nyamuk bakar juga membawa senyawa lain lewat proses pembakarannya. Aldehydes, formaldehydes dan beberapa partikel seperti, benzene, benzo pyrene, benzo fluoranthene, dan lainnya ikut terangkut dan terhirup paru-paru manusia.
Pemakaian obat nyamuk bakar juga seringkali digunakan orang di dalam ruangan, pada saat tidur di malam hari.
Yang menyebabkan mereka akhirnya terekspos pada berbagai bahan kimia, yang berpotensi menyusup masuk hingga bagian alveolar paru-paru manusia.
Sementara itu menurut sebuah studi yang dilakukan Chest Research Foundation kerusakan yang ditimbulkan setiap batang obat nyamuk bakar sama dengan dengan kerusakan yang disebabkan oleh 100 batang rokok.
Baca Juga:Segera Pindah ke TV Digital, Kualitas Siaran akan Lebih BaikDigagas Ridwan Kamil, Ponpes Al-Ittifaq Jadi Percontohan Nasional Digitalisasi Pertanian
Menurut ahli, dibanding menggunakan obat nyamuk bakar, penggunaan essential oil lebih dianjurkan untuk alasan kesehatan.
Selain menggunakan essential oil, yang tidak kalah pentingnya adalah tentunya menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.
Sipaya kamu dan keluarga, terlebih buah hati, terhindar dari risiko DBD, maka rajin-rajinlah mempraktekan 3M. (Fin/Yni)