VIRAL – Nama Dea OnlyFans menjadi peringkat pertama pada pencarian media sosial Twitter hingga hari Sabtu (26/3) kemarin. Tren Dea OnlyFans masuk ke dalam topik Indonesia, menyentuh 19,9 ribu tweet.
Konten kreator dengan nama asli Gusti Ayu Dewanti itu seolah naik daun usai dirinya ditangkap petugas Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya. Dea OnlyFans ditangkap guna diperiksa atas dugaan kasus penyebaran konten bermuatan pornografi.
Setelah dirangkum di laman PD Dikti (pusat data perguruan tinggi) via Jpnn, nama Gusti Ayu Dewanti masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Baca Juga:Kata-Kata Ucapan Menyambut Ramadhan 2022 Yang Menyentuh Hati dan KalbuJangan Panik! Lakukan Hal Ini Saat Debt Collector Menagih Tunggakan!
Profil Singkat Dea OnlyFans, Mahasiswi Undip yang Tersandung Pornografi
Dea masih tercatat aktif sebagai mahasiswa Program Studi (Prodi) Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Undip. Dea memasuki kuliah pada semester ganjil 2017.
Saat ini, Dea dalam masa perkuliahan semester 10. Pada riwayat studi, Dea sempat tidak mengikuti perkuliahan pada semester 4 semester genap 2019.
Dea dikenal teman-temannya satu kampus sebagai orang penuh sensasi. Saat bersinggungan dengannya maka biasanya akan berujung permasalahan.
“Iya, anak ini emang problematik,” terang seorang mahasiswa Undip yang enggan disebut namanya, via Jpnn, Sabtu (26/3).
Dirinya mengaku menjaga jarak dengan Dea saat kuliah walaupun satu angkatan 2017 dan sesama prodi.
Berdasar penuturannya, tidak cuma dirinya yang berusaha menghindar dengan Dea, tetapi tidak sedikit dari mahasiswa lainnya yang melakukan hal serupa.
“Sejujurnya, dari dulu gua emang menghindar dari dia,” jelas mahasiswi asal Kota Metropolitan itu.
Baca Juga:Berubah! Ini Jam Kerja PNS saat Ramadhan 2022Fantastis! All New Honda HR-V Dipesan 1.265 Unit Saat Peluncuran Pertama
Mahasiswi semester akhir itu pun tidak menyadari dengan aksi Dea memproduksi konten-konten dewasa di platfrom OnlyFans.
Dirinya pun mengaku telah lama tidak melihat sosok Dea berada di sekitar kampus, baik kuliah ataupun proses menyelesaikan tugas akhirnya.
“Baru tahu banyak yang bahas di Twitter,” tuturnya.
Rizki, Mahasiswa Undip semester 6 berkomentar lain.
Walaupun tidak mengetahui sosok Dea, Rizki meminta polisi harus benar-benar adil memeriksa usai menangkap kakak kelasnya tersebut.
Dirinya beranggapan, Dea tidak bersalah sebab Dea berbagi di platform premium yang memang khusus orang dewasa yang tidak mudah diakses semua orang.