Duo Milenial Sukses Budi Daya Ikan Hias

CEK KONDISI: Petani milenial, Budi Santoso, mengecek kondisi ikan hias guppy yang dibudidayakan di box styrofoam di atap rumahnya, di kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
CEK KONDISI: Petani milenial, Budi Santoso, mengecek kondisi ikan hias guppy yang dibudidayakan di box styrofoam di atap rumahnya, di kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
0 Komentar

Duo Milenial Sukses Budi Daya Ikan Hias

BANDUNG-Memulai bisnis ternyata tidak selalu harus dengan modal yang besar dan juga lahan yang luas.

Hal tersebut dibuktikan oleh dua peserta Program Petani Milenial Budi Santoso dan Yana yang sukses membudi dayakan ikan hias jenis guppy hingga menghasilkan keuntungan jutaan rupiah per bulan.

Dengan lahan yang hanya seluas 2×3 meter, Budi dan Yana menata puluhan box-box styrofoam tempat hidup guppy. Setiap bulannya Yana dan Budi sukses memanen lebih dari 2.000 ikan guppy. “Dengan lahan kecil ini cocok untuk membudidayakan ikan hias guppy karena permintaannya yang besar dan pemeliharaan yang mudah,” imbuhnya.

Baca Juga:Olah Sampah Jadi Briket dan Pelet, Manfaatkan BOSS di Waduk SagulingResep Iga Garang Asem Asli, Mudah Dibuat untuk Menu Keluarga

Yana mengatakan, mulanya ia bersama Budi memulai bisnis budi daya karena ia bingung mencari penghasilan saat pandemi Covid-19 melanda. Kemudian ia melihat banyak permintaan di sosial media ikan-ikan hias yang begitu besar.

“Awal ternak 2020 pas pandemi, bingung usaha apa, di internet ternyata ikan hias naik daun, saya mencoba ikan jenis guppy, karena pemeliharaan nya tidak ribet,” jelas binaan

Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat ini. Dengan modal Rp2 juta Yana dan Budi bisa membeli box sterofom dan juga 250 pasang indukan guppy.

“Panen pertama dapat Rp1,2 juta karena indukan belum produksi secara seragam, panen ke dua ningkat, hampir serempak tapi belum semua karena membeli guppy dewasa bukan indukan,” tambahnya.

Setelah siklus perkawinan ikan guppy terbentuk ia bisa memanen dua minggu sekali anakan ikan guppy hingga rata-rata 2.000 ekor per bulan.

“Panen itu dua minggu sekali, setelah beranak, dipijahkan kembali, begitu siklusnya. Setiap bulan panen 2.000 ekor, satu ekornya Rp2.000,” jelasnya.(vry)

 

0 Komentar