Food & Traveling – Idul Fitri atau lebaran merupakan suasana yang sangat menyenangkan.
Setelah berpuasa sebulan penuh saat ramadhan tiba saatnya menyantap menu khas saat lebaran yaitu opor ayam yang disajikan bersama ketupat lebaran.
Selain opor ayam yang kerap nampak saat suasana lebaran ada juga macam-macam kue kering. Mulai dari nastar, putri salju, kastengel dan masih banyak lagi.
Baca Juga:Menkes Ungkapkan Indonesia Akan Mengubah Pandemi Menjadi EndemiKemenhub Rampas 4 Kapal yang Lakukan Kegiatan Ilegal di Batam
Namun tahukah kamu darimana asal-mula opor ayam dan mengapa disajikakan saat Idul Fitri? Dikutip dari beberapa sumber begini penjelasannya.
Resep Opor Ayam, Lengkap Bersama Asal-Usulnya
Kepada situs kompas.com, sejarawan kuliner Fadly Rahman mengatakan bahwa opor memiliki pengaruh budaya dua negara yaitu Arab dan India.
Orang Indonesia memodifikasi masakan India dan Arab sehingga menghasilkan apa yang kini disebut sebagai opor.
Fadly menjelaskan bahwa opor merupakan perpaduan budaya dari kari (India) dan gulai (Arab).
Ia menngingkapkan bahwa budaya memasak kari dan gulai pertama kali masuk ke kawasan-kawasan Indonesia yang pertama kali tersentuh Islam terutama pesisir seperti Sumatera, Selat Malaka, dan Jawa.
Jenis Opor Ayam
Terdapat dua jenis opor di Indonesia yaitu opor berkuah santan berwarna putih kecoklatan dan opor dengan kuah berwarna kuning.
Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Ir Murdijati-Gardjito.
Baca Juga:Dokter Terawan Resmi Diberhentikan Sebagai Keanggotaan IDI, Dibacakan Langsung di AcehInstagram Siap Luncurkan Fitur Menarik, Intip Bocorannya
Warna kuning pada opor merupakan pengaruh masakan India karena kunyit banyak digunakan dalam masakan khas negara tersebut.
Sedangkan opor dengan kuah berwarna putih lebih disukai oleh masyarakat Tionghoa yang akhirnya berdomisili di Jawa.
Untuk 3 Porsi
Bahan-bahan :
5 potong ayam
Bumbu Halus :
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas jahe
1 ruas kunyit
2 butir kemiri
sejumput jinten
sejumput ketumbar
sejumput lada
Bumbu cemplung :
1 ruas lengkuas (geprek)
3 lembar daun salam
1 batang sereh
1 bungkus santan kara (dicairkan dgn air 600ml)
1 bungkus santan kara untuk santan kentalnya
Pelengkap :
5 siung bawang merah (goreng)
Untuk 10 Porsi :
Ayam dipotong 10 bagian (1 kg)
Santan kental dari 1 butir kelapa (300 ml)